BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penyanyi Risa Sarasvati menjadi orang keenam yang disuntik vaksin Covid-19 tahap pertama di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jabar, Kamis (14/1/2021).
Seusai observasi selama 30 menit, pentolan band Sarasvati itu mengatakan bahwa tidak ada rasa sakit saat disuntik. Terlebih jarum yang digunakan pun kecil, reaksinya pun biasa saja.
“Saya pikir tadi jarumnya gede, ternyata kecil banget, jadi nggak kerasa. Santai dan tidak sakit,” kata Risa.
BACA JUGA: Ariel Noah Divaksin di Bandung
Risa langsung merespon bahkan antusias saat dirinya mendapat kabar masuk dalam daftar penerima vaksin. Apalagi sejak awal program vaksinasi digulirkan, dirinya pun rajin mencari infromasi tentang pelaksanaannya.
BACA JUGA: Covid-19 Belum Berakhir, Kepala Disdik Garut: Tenaga Pendidik Harus Disiplin 4M
Menurut dia, penyuntikan vaksin ini menjadi angin segar di tengah kekhawatiran terhadap kondisi lingkungan keluarganya. Hal itu mengingat sejumlah anggota keluarganya yang masuk dalam kategori rentan terpapar Covid-19.
“Karena saya di rumah ada orangtua yang cuci darah dan ada anak kecil belum satu tahun. Jadi saya ingin melindungi mereka dengan melindungi diri saya. Apalagi saya masih sering berpergian. Jadi saya ingin banget dan selalu cari informasi kapan bisa vaksin,” kata dia.
Risa mengimbau pada masyarakat agar tidak termakan isu negatif perihal vaksin. Terlebih, kata dia, sudah ada jaminan halal dari Majelis Ulama Iindonesia dan garansi ilmiah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dia mengatakan bahwa vaksinasi ini sebagai upaya terbaik dalam memerangi Covid-19. Karena orang yang sudah divaksin bisa membantu memutus rantai penyebaran virus Corona itu.
“Kalau takut karena satu dan lain hal terjadi sama diri kita, plis jangan egois. Karena sebenarnya, kita divaksin untuk melindungi orang yang tidak punya kesempatan untuk divaksin. Entah karena penyakit atau usia,” kata Risa.
Risa berseloroh bahwa keberadaan makhluk halus sudah tidak asing lagi dalam kesehariannya, justru kehadiran virus corona ini yang dianggapnya lebih mengerikan. Dia berharap vaksinasi ini menjadi solusinya.
(Yusuf Mugni/LIN)