BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kota Bandung tetap menargetkan untuk menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jabar tahun 2022 meski di dua gelaran sebelumnya gagal. Hal tersebut terungkap pada pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Kota Bandung 2021 yang digelar secara virtual, Sabtu (9/1/2021) kemarin.
Ketua KONI Kota Bandung Nuryadi mengatakan, pada dua gelaran multieven olahraga empat tahunan terakbar di Jabar, Kota Bandung gagal meraih titel juara umum. Pada edisi ke-XII tahun 2014, Kota Bandung kalah atas tuan rumah Kabupaten Bekasi yang menjadi juara umum. Pun demikian di Porprov XIII tahun 2018 dimana juara umum diraih tuan rumah Kabupaten Bogor.
“Untuk Porprov XIV Jabar tahun 2022, kita tetap targetkan juara umum. Meski di dua gelaran sebelumnya kita tidak juara umum dari sisi perolehan medali, tapi kita juara umum dalam hal pembinaan atlet,” kara Nuryadi.
Hal tersebut, lanjut dia, dibuktikan dengan sumbangsih Kota Bandung bagi kontingen Jabar di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Baik pada saat PON XVIII tahun 2012, PON XIX tahun 2016, bahkan untuk PON XX tahun 2021 mendatang.
“Insya Allah, untuk Porprov XIV Jabar tahun 2022 nanti, Kota Bandung bisa menjadi juara umum untuk semuanya. Baik dari sisi raihan medali maupun pembinaan atlet,” kata dia.
BACA JUGA: Ini Cabor dan Nomor Pertandingan Porprov XIV Jabar Tahun 2022
Pada RAT KONI Kota Bandung 2021 yang mengangkat tema ‘Kita Sukseskan Prestasi pada Babak Kualifikasi Menuju Juara Umum Porprov XIV/2022 Jawa Barat’ itu, Nuryadi memastikan jika Kota Bandung akan mengikuti 73 cabang olahraga (cabor). Sementara Porprov XIV Jabar tahun 2022 akan mempertandingkan 76 cabor dengan 943 nomor pertandingan.
“Tiga cabor yang kemungkinan besar tidak akan kita kirimkan yakni terbang layang, barongsai, dan jujitsu. Ada kenaikan signifikan jika dibanding pelaksanaan tahun 2018 yang menggelar 60 cabor sehingga ada kenaikan 16 cabor,” Nuryadi menambahkan.
Keputusan tidak memberangkatkan tiga cabor tersebut, kata Nuryadi, karena masih belum memiliki legalitas formal yang lengkap. Salah satunya belum melakukan musyawarah cabang sehingga kepengurusan di tiga cabor tersebut belum terbentuk.
Meski demikian, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan jika Kota Bandung akan mengikuti semua cabor yang dipertandingkan di Porprov XIV jabar tahun 2022. Dengan catatan, terjadi pemunduran jadwal babak kualifikasi dan tiga cabor yang bersangkutan sudah memiliki legalitas formal yang lengkap.
“Jadi masih memungkinkan Kota Bandung mengikuti semua cabor jika dua hal itu terjadi,” kata dia.
Pada gelaran RAT 2021, Nuryadi mengatakan jika tahun 2020 menjadi masa tersulit karena adanya pandemi Covid -19. Beberapa kegiatan dan program yang telah disusun sebelumnya pun belum tuntas dilaksanakan.
Salah satunya, bantuan peralatan bagi beberapa cabor karena anggaran dana hibah yang diterima KONI Kota Bandung dari pemerintah Kota Bandung hanya 50 persen dari total anggaran yang sudah disepakati. Ini karena adanya re-focusing anggaran yang difokuskan untuk penanganan pandemi Covid -19.
“Meski bantuan peralatan untuk 34 cabor di tahun 2020 tertunda, kita sudah berupaya semaksimal mungkin menggelar kegiatan. Kita akan fokuskan bantuan peralatan cabor yang tertunda itu di tahun 2021,” kata dia.
Meski dari sisi suntikan anggaran minim, Nuryadi mengapresiasi para pengurus cabor yang tetap konsisten dan komitmen melakukan pembinaan berjenjang bagi para atletnya. “Itu yang membuat kami bangga, atas nama KONI Kota Bandung saya ucapkan terima kasih. Untuk 2021 kita lanjutkan program-program yang tertunda, terutama fokus pada persiapan babak kualifikasi,” kata Nuryadi.
Ketua Panitia RAT KONI Kota Bandung 2021 Laga Sudarmaji mengatakan, pelaksanaan RAT secara virtual karena masa pandemi Covid-19 belum usai. Selain itu, kasus virus Sars-Cov-2 di Kota Bandung pun masih cukup tinggi.
“Kami hanya memiliki kapasitas ruangan yang saat ini hanya bisa menampung 25 persen, maka seluruh cabor diundang melalui pertemuan virtual,” kata Laga Sudarmaji.
(Ageng)