BANDUNG,FOKUSJabar.id: Hujan lebat yang mengguyur Kota Bandung tadi malam sempat merendam beberapa daerah salah satunya Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Sedikitnya ada tiga Rukun Warga (RW) yang terendam banjir setinggi kurang lebih satu meter, Kamis (24/11/20).
Banjir kini sudah surut dan warga membersihkan bekas-bekas kotoran banjir. Hanya saja, terdapat dua tanggul saluran irigasi pemukiman warga yang jebol. Selain itu, satu dinding rumah warga pun turut ambrol karena derasnya air sungai.
Diketahui, wilayah Cipaganti ini memang dikelilingi oleh tiga anak sungai diantaranya Bantaran Sungai Cibarani, Sungai Cikalintu dan Sungai Citarum. Beberapa rumah juga berdiri di atas saluran irigasi sehingga potensi terkena luapan air lebih besar, dilansir dari detikcom.
“Lurah Cipaganti Agus Susilo mengatakan, Warga yang terkena musibah malam natal tadi malam memang yang parahnya ada di tiga lokasi RW 2 Sungai Cikalintu, yang mengenai rumah warga dinding pembatasnya jebol karena deras sungai, Jumat (25/12/2020)
Agus Mengungkapkan kerusakan dinding selain dikarenakan debit air yang besar, parit yang ada di pemukiman warga tidak dapat menampung dan mengalirkan air dengan baik. Dalam kejadian tersebut, tidak ditemukan korban jiwa hanya kerusakan harta benda saja.
BACA JUGA: 4 Hunian Warga Roboh, Wali Kota Bandung Tawarkan Rumah Susun
Sementara itu, satu Kepala Keluarga diungsikan karena dikhawatirkan akan terjadi banjir susulan dan kerusakannya dinilai berat. “Untuk di RW 4, ada satu KK yang memang kita ungsikan sementara.
Mari kita bantu pasukan Gober dan Linmas Kelurahan Cipaganti sekarang bersama keluarga melaksanakan kerja bakti,” jelasnya.
Kerusakan yang diakibatkan banjir tersebut, rencananya akan segera ditanggulangi dengan membangun ulang dan memasang paralon untuk pembuangan air jika suatu waktu terjadi lagi luapan air sungai.
“Kita sudah koordinasi dengan PU Kota Bandung, rencana hari ini bakal dikirim barang dan akan kita kerjakan. Kami akan membantu dalam hal tenaga tapi bahan bangunan langsung dikirim dari PU mulai pengerjaan pengecoran hari Senin,” kata Agus.
Yeti Sumarni (61) salah satu warga yang terdampak banjir trauma atas musibah yang menimpanya. “Setelah maghrib sekitar jam 19.00 WIB pas tembok roboh langsung banjir besar kesini sampai tanah merah keluar. Air sudah penuh ke rumah, untung ada anak saya jadi dibantu untuk angkat barang dan ngungsi,” pungkasnya.
(Nendy)