BANDUNG,FOKUSJabar.id: Angka positif aktif Covid-19 di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) kini tembus di 484 kasus dengan jumlah kumulatif 3039 kasus.
Bahkan, untuk angka positivity rate Kota Bandung dikatagori sangat tinggi 21,53 persen. Persentasenya sudah melebihi ambang batas maksimal yang ditetapkan oleh WHO yaitu di angka 5 persen.
“Sekarang positivity rate Kota Bandung cukup tinggi, inilah kesadaran masyarakat yang semakin kurang dan tidak disiplin,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna.
BACA JUGA: Komisi D DPRD Ciamis Desak Pemkab Tegas Terapkan Prokes
Menurutnya, jika sekarang ini kapasitas ruang isolasi dari 713 sisa 79 itupun waiting list.
“Ini sudah sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.
Untuk itu pihaknya minta kewilayahan lakukan evaluasi relaksasi sebagai formula guna menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bandung.
“Kami langsung instruksikan pihak kewilayahan dalam pengawasan langsung ke masyarakat. Jangan sampai kerumunan terus ada dan menjadi sumber penyebaran,”katanya.
Lebih lanjut Ema mengatakan, penularan dikalangan keluarga masih sangat tinggi. Oleh sebab itu aktivitas warga dibatasi untuk yang penting saja.
“Udah nyaris 10 bulan masa harus diingatkan terus kesadarannya. Jangan tiba-tiba nanti kalau terjadi sesuatu baru nyalahin pemerintah, gugus tugas dan lainnya. Sekarang bisa dikatakan darurat dan genting dengan tingginya angka positivity rate di Kota Bandung,”jelasnya.
Ema menambahkan, jika kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Bandung terus bertambah, bisa jadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau juga Mikro akan kembali dilakukan.
“Itu kita lakukan jika terus angka penularan tinggi, meski untuk proses persetujuan PSBB sendiri tidaklah mudah. Tapi kalau memang terus begini kondisinya kenapa tidak,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Bambang)