Rabu 11 Desember 2024

25 November 2020, Pak Tino Sidin Nongkrong di Google Doodle

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Tino Sidin, Google doodle hari ini tepat dengan hari Guru Nasional 2020 secara khusus menampilkan foto doodle Tino Sidin, “Mengenang Tino Sidin” tertulis pada doodle yang muncul saat pertama membuka laman pencarian google.

Tino Sidin merupakan seorang seniman dan pelukis asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara, karir yang dijalani semasa hidupnya cukup gemilang, sebagai guru gambar yang banyak memberikan banyak kontribusi pada pendidikan di Indonesia.

tino sidin fokusjabar
Pak Tino Sidin (Web)

25 November merupakan hari kelahiran seniman yang populer di era 1980-an, ia lahir pada tahun 1925, dan google membuat doodle untuk menjadikan ikonnya pada momen Hari Guru Nasional 2020 di Indonesia.

Panggilan akrabnya adalah “Pak Tino” ia meninggal pada 29 Desember 1995 dan dimakamkan di Yogyakarta.

Baca Juga : HUT RI ke-75, Google Doodle Berdesain Panjat Pinang dan Tanjidor

Dilansir Harian Kompas, (30/12/1995), Pak Tino sempat ikut bertempur pada masa Revolusi Kemerdekaan, di tahun 1945, dia menjabat sebagai anggota Polisi Tentara Divisi Gajah Dua Tebingtinggi. Selain itu juga pernah menjadi Kepala Bagian Poster Kantor Penerangan Jepang Tebingtinggi periode 1944-1945.

Dia Pindah ke Yogyakarta, bertugas sebagai guru berbarengan dengan jabatannya sebagai anggota Tentara Pelajar Brigade 17 Yogyakarta sampai 1949.

Tino mulai menggeluti ilmu menggambar di Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta di tahun 1961, sebelumnya dia belajar secara otodidak. Pertama kali mengajar anak-anak menggambar di Galeri Seni Sono sekitar 1969.

Tahun 1975 sampa 1978 Pak Tino mengisi acara di TVRI Yogyakarta, setelah 10 tahun kemudian, acara TV yang dibawakannya akhirnya diambil alih TVRI pusat di Jakarta dan acaranya tersebut menjadi lebih dikenal oleh banyak masyarakat di Indonesia.

Pak Tino selama 20 tahun membawakan Gemar Menggambar, dia berhasil mengajak anak-anak membuat aktivitas menggambar menjadi suatu menyenangkan dan sangat sederhana.

Dilansir Harian Kompas (19/08/1979), Pak Tino menyebutkan bahwa dia memberikan dorongan dan membangkitkan minat serta gairah dan keberanian menggambar kepada mereka dengan suatu sistem dan contoh.

Tahun 2017, didirikan sebuah museum di bekas kediaman Tino Sidin di Yogyakarta, pengabadian warisan seniman pengajar tercinta Nusantara.

(Erwin, berbagai Sumber)

Berita Terbaru

spot_img