BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemprov Jabar menggelar pengetesan Covid-19 di sejumlah destinasi wisata dan pintu masuk ke Jabar. Demikian disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil) saat Rakor Antisipasi Dampak Libur Panjang terhadap kenaikan kasus Covid-19 bersama Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan secara virtual di Gedung Negara Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat (30/10/2020).
Emil mengatakan bahwa tes masif itu dilakukan di 54 titik secara acak dengan metode rapid test. “Kalau ada yang reaktif, akan berlanjut ke swab test,” kata Emil.
Untuk diketahui, ada 14 kabupaten/kota di Jabar yang menjadi tujuan wisata saat libur panjang. Sehingga pengawasan dan penerapan protokol kesehatan (prokes) pun dilakukan termasuk di dalamnya pengetesan Covid-19. Pengetesan ini dilakukan untuk menekan potensi lonjakan kasus Covid-19, sehingga momen libur dan cuti bersama ini tidak mejadi medium penularan virus Corona.
Tidak hanya itu, Emil pun meminta agar wisatawan maupun pelaku perjalanan tetap disiplin menerapkan Prokes 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Pihaknya melalui TNI dan Polri serta Satpol PP semaksimal mungkin berjaga dan memastikan Prokes 3 M dijalankan masyarakat, terlebih yang berlibur ke tempat wisata.
BACA JUGA: Covid-19, Band Mr Sonjaya Pilih Digital untuk Tetap Berkarya
Emil pun menekankan agar petugas keamanan memastikan pengelola destinasi wisata berkomitmen menjalankan Prokes, seperti membatasi jumlah pengunjung. Jadi masyarakat ini boleh berwisata dengan tetap menerapkan Prokes 3 M secara ketat dan disiplin.
Sementar itu, Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah provinsi intens mengampanyekan pentingnya Prokes 3M di masa pandemi ini, terlebih di tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan.
“Upaya perbaikan terus didorong oleh pemerintah pusat, menyangkut Prokes dan isolasi terpusat. Saya mohon para kepala daerah agar tidak pernah bosan untuk menyampaikan protokol kesehatan 3M,” kata Luhut.
Luhut menyatakan, penguatan fasilitas pelayanan kesehatan dan pusat isolasi perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi jika terjadi lonjakan kasus Covid-19. Kapasitas ICU dan ruangan isolasi, kata dia, harus berjalan dengan baik, obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan harus sesuai tata laksana klinis pasien Covid-19 dan tersedia dengan cukup.
“Operasi penegakan Porkes 3 M pun perlu ditingkatkan terutama di tempat-tempat keramaian,” kata dia.
(Solihin)