BANJAR,FOKUSJabar.id: Budaya gotong royong nampak masih melekat di keseharian masyarakat Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Hal ini terlihat saat warga turun secara langdung dan bergotong royong membangunan jalan.
Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana pun langsung meninjau pembangunan jalan yang dianggarkan dari program Bhakti Siliwangi Manunggal Sariksa (BSMSS) tahun 2020 TNI-AD. BSMSS merupakan program yang bertujuan memberikan motivasi serta stimulan agar kesadaran warga untuk memanfaatkan berbagai potensi dan sumber daya yang dimiliki meningkat.
“Sebelumnya, program BSMSS ini pernah dilakukan pada tahun 2019 oleh TNI-AD 0613. Kami atas pemerintah kota Banjar sangat mengapresiasi kegiatan ini,” kata Nana, Kamis (15/10/2020).
BACA JUGA: Gratis untuk UMKM! Webinar bank bjb Bagikan Tips Ubah Status Jadi Fulus
Program BSMSS, lanjut dia, adalah program pembangunan yang pada dasarnya menjadi tanggung jawab semua. Baik antara pemerintah, TNI-Polri hingga masyarakat.
Program BSMSS kali ini memiliki dua sasaran yakni kegiatan fisik dan non fisik. Untuk sasaran fisik dilakukan pembangunan jalan sepanjang 180 meter dan lebar 2,5 Meter.
“Alhamdulillah dengan gotong royong warga di Cibeurem yang masih melekat, pengerjaan program ini bisa dilakukan dengan baik,” kata Nana.
Jalan tersebut, kata Nana, akan menyambungkan tiga desa. Yakni Desa Cibeurem, Desa Jajawar dan Desa Balokang.
“Keberadaan jalan ini, diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan memperlancar perputaran roda ekonomi masyarakat,” kata dia.
Program ini pun, diakui Nana, bisa memupuk kekompakan, persatuan, rasa solidaritas, serta semangat gotong royong antara TNI, pemerintah daerah serta warga.
“Bisa kita lihat, masyarakat sangat antusias untuk gotong royong. Bahkan, ibu-ibu dengan usia tidak muda pun ikut kerja bakti bareng TNI,” kata Nana.
Pengerjaan pembangunan jalan sendiri dimulai hari ini (Kamis, 15/10/2020) dan akan berjalan selama 14 hari kedepan.
“Durasi waktu pasti ada, tapi saya harapkan dilakukan sebaik-baiknya serta bisa dimanfaatkan dengan optimal. Tidak terburu-buru tapi tidak berleha-leha juga,” kata dia.
(Budiana/Ageng)