Selasa 21 Januari 2025

Pasien Sembuh Covid-19 di Banjar Meningkat

BANJAR,FOKUSJabar.id: Pasien sembuh terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Banjar meningkat. Dari total 39 kasus, 30 orang di antaranya dinyatakan sembuh berdasarkan hasil swab dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi  Jawa Barat (Jabar). 

Kendati demikian, penambahan pasien positif masih terjadi di Kota Banjar, namun tidak signifikan seperti pekan sebelumnya yang mencapai 6 kasus.

Sisanya delapan pasien saat ini sedang menjalani perawatan isolasi di RSUD Kota Banjar, Sedangkan 1 orang lainnya sudah meninggal dunia.

Baca Juga: Di Banjar, Kendaraan Roda 4 Dipasang Stiker ‘Ayo Pakai Masker’

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, Agus Nugraha mengatakan, Rabu (7/10/2020) kemarin ada penambahan. Namun total pasien sembuh saat ini sudah 30 orang dari total 39 kasus Covid-19.

“Kemarin memang ada penambahan lagi seorang Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Banjar 1. Namun saat ini yang sembuh sudah ada 30 orang dari total 39 kasus,” ungkapnya, Kamis (8/10/2020).

Agus mengatakan, dengan ada penambahan Nakes di Puskesmas Banjar 1, maka ada penutupan pelayanan kesehatan selama 14 hari ke depan.

“Puskesmas Banjar 1 ditutup dan di alihkan ke Puskesmas Banjar 3,” kata dia.

Sementara itu dilansir dari sumber  https://www.covid19.go.id/,  kesembuhan Indonesia berada di peringkat 19 dunia dari 216 negara dengan jumlah kesembuhan 232.593 orang. Peringkat jumlah kasus berada di 137 dengan 1.120 per 1 juta penduduk. Peringkat kematian Indonesia menduduki 102 dengan kematian 41 per 1 juta penduduk.

Data Kementerian Kesehatan per 6 Oktober 2020, kasus aktif ada 63.365 kasus atau 20,4 persen rata-rata dunia 21,8 persen.

Penambahan kasus positif 4.056 kasus. Jumlah kasus sembuh kumulatif 236.437 atau 76 persen dimana kasus sembuh rata-rata dunia 75,2 persen. Pada kasus meninggal 11.374 atau 3,7 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,92 persen.

“Kesembuhan ini harus terus ditingkatkan. Jangan berpuas diri dengan peringkat yang baik. Jika dilihat pekan pertama Oktober ini, jumlah orang diperiksa sudah mencapai 70,13 persen dari target WHO. Kita kejar terus agar bisa mencapai 100 persen target WHO yakni 267 ribu orang per minggu,” jelasnya saat jumpa pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/10) lalu.

Secara perkembangan mingguan, Wiku mengkonfirmasi ada 5 provinsi tertinggi mengalami kenaikan kesembuhan. Di antaranya Sulawesi Selatan naik 894 (793 -> 1.687), Riau naik 471 (1.177 -> 1.648), Sumatera Utara  naik 294 (811 -> 1.105), Sumatera Selatan naik 207 (261 -> 468) dan Bali naik 180 (649 -> 829). Meski demikian jumlah kesembuhan secara nasional menurun 0,9 persen. Untuk persentase kesembuhan tertinggi mingguan berada di Kalimantan Utara (87,56 persen), Maluku Utara (87,28 persen), Kalimantan Selatan (85,59 persen), Jawa Timur (85,53 persen) dan Gorontalo (83,77 persen).

Dalam penanganan Covid-19, Wiku mengatakan yang menjadi tantangan ialah positivity rate. Pada September lalu angkanya mencapai 16,11 persen atau tiga kali lebih besar dari standar yang ditetapkan WHO. Angka ini harus ditekan dengan perbanyak lakukan testing dan disiplin protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan sehingga positivity rate menurun.

Perkembangan kasus positif Covid-19 secara mingguan terlihat lebih baik karena terjadi penurunan kasus 7,4 persen. Pekan ini 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi berbeda dari pekan sebelumnya. Pekan ini 5 provinsi itu ialah Maluku (152), Riau (131), Gorontalo (107), Sulawesi Barat (99) dan Aceh (97).

Kasus kematian secara mingguan juga mengalami penurunan 7,7% dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Pada pekan ini kenaikan kematian tertinggi berada di Kalimantan Timur (35), Jawa Barat (25), Sumatera Barat (20), Aceh (17) dan Papua (15).

Lalu melihat peta zonasi risiko secara mingguan, menunjukkan zona merah (tinggi) sebaran daerahnya turun dari 62 menjadi 54, zona oranye (sedang) meningkat dari 305 menjadi 307, zona kuning (rendah) naik dari 112 menjadi 121. Perkembangan zona kuning kata Wiku terlihat baik karena banyak daerah yang ada di zona merah dan oranye bergeser ke zona kuning.

Sedangkan zona hijau wilayah tidak ada kasus baru menurun dari 19 menjadi 17 kabupaten/kota. Begitu juga daerah tidak terdampak juga menurun dari 16 menjadi 15 kabupaten/kota. “Wilayah tidak terdampak dan tidak ada kasus baru harus dijaga bahkan ditingkatkan jumlahnya,” lanjut Wiku. 

Satgas Penganangan Covid-19 mendorong 10 daerah zona merah yang indeks skor risikonya mendekati zona oranye. Yakni Tabalong, Kota Bandung, Jakarta Utara, Tanjung Jabung Barat, Kota Tebing Tinggi, Tapanuli Selatan, Polewali Mandar, Kotawaringin Barat, Kota Tanjung Balai dan Aceh Besar.

Juga ada 10 daerah zona oranye yang indeks skornya mendekati zona kuning. Diantaranya Maybrat, Tambrauw, Puncak Jaya, Jayawijaya, Ende, Tapanuli Utara, Mamuju Tengah, Sarmi, Muna Barat dan Lombok Barat.

Sejauh ini sudah ada 36 kabupaten/kota yang berhasil menurunkan risiko dari zona merah ke zona oranye. Dan  ada 30 kabupaten/kota berhasil menurunkan risiko dari zona oranye menjadi kuning.

Perhatian khusus juga diberikan pada daerah penyumbang kasus positif atau kematian tertinggi diantaranya Kota Medan, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Banjarmasin, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Jayapura dan Kota Banda Aceh.

(Budiana/Bambang)

Berita Terbaru

spot_img