BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran (UNPAD) Kota Bandung Prof Muradi menilai Pemkot Bandung mengalami kemunduran sejak dipimpin Oded M Danial bersama Yana Mulyana sejak 2018 silam. Berbagai program yang menjadi janji politik keduanya belum berdampak signifikan hingga saat ini.
Mayoritas program yang digagas Oded-Yana, kata dia, belum bisa dirasakan masyarakat. Bahkan, beberapa fasilitas publik yang telah adpun terabaikan sepeninggal Ridwan Kamil (saat jadi wali kota).
“Iya bisa dibilang mundur, bisa juga jalan di tempat. Fasilitas yang ada juga tidak dirawat. Taman skateboard sudah kumuh, taman rombot itu juga tidak terawat sudah kumuh,” kata Muradi di Second House, Jalan Tubagus Ismail Kota Bandung, Jabar Jumat (25/9/2020).
BACA JUGA: Muradi : Jangan Berlebihan Menyikapi Diskusi Kemahasiswaan
Lebih lanjut Muradi mengatakan bahwa merawat atau meneruskan warisan dari Emil bisa jadi untuk menutup sementara program yang belum berjalan. Pasalnya, pembangunan fisik masih menjadi tolak ukur kinerja kepala daerah di mata masyarakat.
“Padahal sebenarnya itu bisa menjadi program yang bisa dijadikan beking program, program dia belum jalan ini dimunculkan kan. Saya kira cukup menarik bisa menjaga ritme, bisa menjaga azas seolah-olah pemerintah ini berkerja dengan baik,” kata Muradi.
Namun itu yang tidak dilakukan Pemkot Bandung di bawah kepemimpinan Oded-Yana. Bahkan hal itu bisa menjadi pukulan telak bagi keduanya, terutama jika ingin kembali maju pada Pilwalkot Bandung 2023 mendatang.
“Kalau ini tidak dirawat dan programnya belum jadi, ini bisa menjadi dua pukulan. Satu hal tidak menjaga yang sudah ada, membangun pun tidak. Saya kira jalan di tempat,” kata dia.
Muradi menyarankan agar Oded-Yana berani mengambil sikap tegas dan mengevaluasi kinerja bawahannya, terutama Sekda Kota Bandung Ema Sumarna yang menjadi corong komunikasi dengan para kepala dinas.
(Yusuf Mugni/Olin)