TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Kota Tasikmalaya direncanakan digelar pada awal September 2020 mendatang. Hal ini seiring Surat Keputusan Bersama (SKB) empat kementerian terkait pelaksanaan KBM tatap muka di zona kuning dan hijau dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat pada 7 Agustus lalu.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya Budiaman Sanusi mengatakan, pihaknya menyambut dan siap melaksanakan SKB empat menteri tersebut.
“Kita akan segera berkonsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait diperbolehkannya KBM tatap muka di tengah pandemi Covid-19 sesuai SKB 4 Menteri tersebut,” ujar Budiaman Sanusi, Jumat (14/8/2020).
Saat ini, lanjut Budiaman, seluruh pihak sekolah mulai tingkat SD dan SMP sederajat di wilayah Kota Tasikmalaya harus sudah mempersiapkan infrastruktur sekolah guna menyambut pembelajaran tatap muka ditengah pandemi virus corona
“Kota Tasikmalaya itu masuk zona biru, sehingga sistem belajar tatap muka di sekolah rencananya akan dimulai awal bulan September 2020 mendatang. Sebelumnya kita harus mengajukan rekomendasi ke tim gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat Kota Tasikmalaya,” ujar dia.
Dalam pemberlakuan pembelajaran tatap muka, lanjut dia, penerapan protokol kesehatan Covid-19 wajib diterapkan dengan ketat. Pihak sekolah pun wajib melengkapi berbagai persyaratan yang sudah ditentukan.
“Nanti ada tim yang akan melakukan pengecekan ke sekolah-sekolah terkait persyaratan protokol kesehatan Covid-19 yang mereka harus penuhi. Jika ternyata tidak memenuhi syarat, tidak akan kita rekomendasikan untuk melaksanakan KBM tatap muka itu,” tegasnya.
BACA JUGA: Tahun Ajaran Baru, Disdik Kota Tasikmalaya Belum Anjurkan KBM Tatap Muka
Sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka tetap dibatasi dan maksimal isi ruangan 50 persen dari kapasitas ruangan.
“Dalam standar operasional (SOP), lama pembelajaran tatap muka di sekolah 4 jam, guru dan para siswa dilengkapi alat pelindung diri dari virus seperti masker dan face shield. Tidak ada waktu istirahat di sekolah dan selesai langsung pulang,” ujar Budiaman.
(Seda/Ageng)