BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum mengizinkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Hal itu karena level kewaspadaan di kewilayahan masih bervariasi.
“Misalnya dari 151 kelurahan, ada 20 kelurahan atau tiga kecamatan yang masuk kategori zona hijau, tapi siswanya belum tentu tinggal di zona hijau,” kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Jawa Barat Rabu (29/7/2020).
Menurut dia, tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 harus hati-hati dalam hal ini. Pihaknya tidak ingin terjadi perubahan level status di suatu wilayah karena KBM tatap muka.
“Karakter penyebaran virus ini masih dinamis. Ini terjadi di seluruh kabupaten/kota. Kalau di Bandung masih berwarna oranye atau dengan risiko sedang,” kata Yana.
BACA JUGA: Tahun Ajaran Baru, KBM di SMPN 3 Ciamis Masih Daring
Saat ini Pemkot Bandung masih terus melakukan sosialisasi terkait keinginan warga untuk segera menggelar KBM tatap muka dalam waktu dekat ini.
“Semua juga mengeluh akibat Covid-19 baik secara sosial maupun ekonomi. Tetapi bagaimana, ini kan pandemi. Di luar negeri, protokol kesehatan diperketat lagi dan ada sekolah yang ditutup lagi,” kata dia.
Sebanyak 250 kecamatan di Provinsi Jawa Barat diberikan izin untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar tatap muka. Namun, kegiatan belajar mengajar tersebut harus dibarengi dengan protokol kesehatan ketat.
(Yusuf Mugni/Olin)