BANJAR,FOKUSJabar.id: Biaya Tak Terduga (BTT) Rp20 milyar hasil rasionalisasi dari anggaran seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Banjar dialihkan untuk APBD Perubahan 2020.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Banjar, Jawa Barat Nur Sa’adah, Senin (27/7/2020).
Dia mengatakan, Rp31 milyar penggunaan BTT tahap ketiga akan digunakan hingga Desember 2020. Saat ini ada anggaran sekitar Rp9.5 milyar di pos BTT.
“Anggaran itu untuk antisipasi jika pandemi masih berlangsung,” kata Nur.
Adapun rinciannya, untuk refocusing tahap pertama Rp32 milyar digunakan oleh 14 OPD untuk penanganan wabah virus corona. Kemudian di tahap dua Rp2 milyar.
BACA JUGA: Jabar Tunggu Konsep Rasionalisasi Pemangkasan 1 Juta PNS
“Tahap tiga Rp31 milyar, SK Wali Kota baru dikeluarkan,” kata dia.
Dari hasil rasionalisasi anggaran belanja barang jasa dan modal di seluruh OPD termasuk di DPRD Banjar Rp85 milyar. Saat ini anggaran Covid-19 fokus ke ekonomi, sosial dan kesehatan.
Sementara itu, Inspektur Pembantu Wilayah 1 Agus Muslih mengatakan, anggaran di tahap ketiga Rp31 milyar adalah hasil rapat pembahasan wali kota bersama inspektorat selaku tim review dengan TAPD yang terdiri dari Sekda, Bappeda, dan BPPKAD atau Dinas keuangan Kota Banjar.
“Hasil yang dikerjakan oleh tim auditor dalam mengerjakan kegiatan review atau proposal anggaran dalam menangani Covid-19 hasilnya dibahas oleh Wali Kota dan TAPD,” kata Agus.
Sementara itu, Ketua DPRD Banjar Dadang R Kalyubi mengatakan bahwa anggaran perubahan APBD tahun 2020 harus segera dibahas dan ditetapkan.
“Agar tidak menghambat proses pembangunan di Kota Banjar, hal itu perlu segera dibahas dan ditetapkan,” kata Dadang.
(Budiana/Olin)


