INGGRIS,FOKUSJabar.id: Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengatakan, kekalahan 0-2 atas Arsenal di stadion Wembley, Minggu (19/7/2020) dinihari WIB, akan menjadi pelajaran bagi timnya. Kekalahan di ajang semifinal Piala FA 2020, akan direspon di laga penentuan babak 16 besar Liga Champions Eropa.
Manchester City sudah menempatkan setengah kaki di babak 8 besar Liga Champions Eropa. Pada leg pertama babak 16 besar, The Citizens yang bertamu ke Stadion Santiago Bernabeu, 27 Februari lalu, berhasil mempermalukan tuan rumah Real Madrid dengan skor 2-1.
Dua gol bagi The Citizens saat itu, dicetak Gabriel Jesus pada menit 78 dan Kevin De Bruyne pada menit 83 melalui titik penalti setelah sebelumnya tertinggal 1-0 melalui gol yang dicetak Isco pada menit 60. Leg kedua babak 16 besar akan digelar pada 8 Agustus 2020 di kandang Menchester City, City of Manchester Stadium.
Namun sebelum menjalani laga leg kedua Liga Champions Eropa, City harus menjalani dua laga di lanjuta Liga Premier Inggris. Yakni bertamu ke kandang Watford di Vicarage Road Stadium, 22 Juli mendatang dan menjamu Norwich City di City of Manchester Stadium pada 26 Juli.
BACA JUGA: Arsenal Tekuk City 2-0, Arteta Puji Luiz Dan Aubameyang
Guardiola mengaku kekalahan atas Arsenal menjadi kekecewaan yang sangat besar ditengah ‘impian’ merengkuh trophy Piala FA untuk kedua kalinya secara berturut-turut. Namun pelatih berpaspor Spanyol ini memastikan jika anak asuhnya akan kembali ke performa mereka.
“Kami tahu standar yang kami butuhkan pada tahap kompetisi ini. Saya tidak perlu memberi tahu mereka, karena mereka harus mengetahuinya dan merasakannya. Tidak perlu seorang jenius untuk mengetahui apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan standar saat menghadapi Madrid,” ujar Guardiola dilansir laman resmi klub.
Kekalahan di semifinal Piala FA 2020, menjadi yang pertama dirasakan Manchester City dalam kompetisi piala domestik selama lebih dari dua setengah tahun. Performa tim yang buruk di babak pertama manjadi penyebab kekalahan atas Arsenal.
“Terkadang itu terjadi dan dalam sepakbola Anda bisa kalah. Tapi cara kami kalah yang kami sesali. Kami tidak membuat kinerja yang baik. Jika Anda tidak bermain selama 90 menit di semi final, ini yang bisa terjadi,” kata dia.
Jika anak asuhnya mampu bermain baik di babak pertama, Guardiola yakin jika hasil pertandingan akan berbeda. Namun, lanjut dia, kegagalan bermain baik di babak pertama merupakan hal yang manusiawi sedangkan tim lawan bermain cukup bagus.
“Satu-satunya penyesalan, kami tidak bermain di babak pertama seperti kami bermain di babak kedua. Situasi di babak pertama, kami kesulitan untuk bermain baik yang menyebabkan kami kalah,” ujar dia.
“Jika Anda memainkan babak pertama seperti yang kami lakukan di babak kedua, mungkin itu akan berbeda. Tapi kami tidak bisa melakukannya,” kata Guardiola menambahkan.
(Ageng)