BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sudah dua pekan, harga daging ayam di sejumlah pasar di Kota Bandung terus merangkak naik mencapai Rp40 ribu per kilogram dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp35 ribu per kilogram. Hal serupa terjadi pada komoditas telur ayam negeri yang mencapai Rp25 ribu per kilogram dari HET Rp24 ribu per kilogram.
Kenaikan harga diduga akibat terbatasnya stok daging ayam di Kota Bandung. Kondisi tersebut pun berimbas pada produksi telur yang juga berkurang.
“Untuk saat ini memang stok habis. Peternak baru kembali memproduksi ayam ternak dan belum pada masa panen,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah di Balai Kota, Jalan Wastukencana Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (22/6/2020).
Pasca lebaran, lanjutnya, para peternak sengaja menghabiskan stok di kandang mereka. Ditambah pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terdapat pelonggaran 30 persen dengan kembali dibukanya restoran. Kondisi tersebut pun menjadi salah satu penyebab permintaan meningkat dan stok habis.
BACA JUGA: Kang Yana: Minta ASN Kota Bandung Optimalkan Kinerja
“Itu juga menjadi penyebab pasokan semakin berkurang,” ujarnya.
Pihaknya berencana melaksanakan operasi pasar bekerjasama dengan Bulog jika sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional naik hingga 15 persen dari harga normal. Saat ini, beberapa harga bahan pokok naik namun masih dibawah 10 persen.
“Kalau sudah melebihi HET sampai 15 persen, kami siap melakukan operasi pasar. Ini 5.000 (kenaikan daging ayam) masih 10 persen, dibawah 15 persen dianggap wajar,” katanya.
Lebih lanjut Elly mengatakan, pasokan ayam hidup di pasar tradisional di Kota Bandung mayoritas berasal dari wilayah Priangan Timur seperti Ciamis dan Tasikmalaya. Sedangkan untuk pasokan daging ayam untuk pasar modern berasal dari Cianjur berbentuk daging ayam.
“Untuk jalur kontribusi sejauh ini tidak ada hambatan. Jadi tingginya harga ayam karena memang pasokan tidak ada,” tegasnya.
Sementara salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Anyar Cigondewah Rahayu Kecamatan Bandung Kulon, Deni (32) mengatakan, sebelumnya daging ayam dijual di harga Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram. Namun saat ini melonjak menjadi Rp40 ribu per kilogram.
“Kalau harga normal di Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram. Hari ini masih di atas Rp38 ribu sampai Rp40 ribu per kilogramnya,” ujar Deni.
Ia menyebutkan, kenaikan daging ayam terjadi sesudah lebaran. Sebelumnya kenaikan tidak terlalu parah seperti saat ini.
“Sebelumnya pernah sempat harga ayam Day Old Chick (DOC) Rp8 ribu ribu per kilogram. Itu karena susah mencari pakan ayam sehingga daripada ayam mati mending dijual,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/ars)