JAKARTA, FOKUSJabar.id: Praktisi tata suara Aghi Narottama mengatakan, industri kreatif banyak memunculkan inovasi baru membuat sektor industri itu melejit meski saat Covid-19.
“Saat pandemi Covid-19, jenis pertunjukan baru berupa pertunjukan virtual semakin digemari,” kata Aghi.
Dunia tata suara juga terus berinovasi dengan proses produksi berbasis teknologi dan sistem distribusi yang cepat, seperti streaming.
“Apalagi, didukung dengan fakta bahwa jumlah penonton film Indonesia ternyata paling besar di Asia. Pasarnya luar biasa. Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk mengembangkan industri ini,” kata Aghi.
Selama pandemi, produksi musik global meningkat 30 hingga 40 persen. Pemasukan artis indipenden pun meningkat.
Saat ini, jurusan kuliah penataan suara dan musik masih jarang terdengar di Tanah Air. Akan tetapi, semakin banyak diminati oleh generasi muda seiring dengan perkembangan teknologi, media sosial dan industri hiburan.
“Saat ini, secara global dan Indonesia banyak sekali industri yang menggunakan elemen suara, baik dalam hal suara sebagai konten maupun instalasi sistem suara, dan industri tersebut sangat membutuhkan penataan suara agar bisa memaksimalkan penggunaan elemen suara tersebut,” tuturnya.
BACA JUGA: Coachella Tahun 2020 Dipastikan Batal Digelar Akibat Covid-19
Ia mengatakan industri kreatif sepperti musik, film, games, iklan, fashion, retail, rumah sakit hingga pabrik pesawat terbang pun membutuhkan penataan suara yang baik, Jadi, bisa dibayangkan besarnya industri yang sangat membutuhkan penataan suara yang baik.
(Agung/ANT)