Kamis 12 Desember 2024

Pemerintah Tawarkan Daerah Pelonggaran Aktivitas Menuju New Normal

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan pemerintah pusat akan menawarkan kepada para kepala daerah untuk melakukan pelonggaran aturan terhadap wilayahnya menuju normal baru (new normal).

Doni mengatakan, pihaknya akan berkonsultasi dengan Menteri Bappenas dan Menteri Koordinator Perekonomian sehingga nanti daerah-daerah yang akan diberikan kelonggaran atau ditawarkan untuk melakukan aktivitas lebih luas itu berdasarkan kesanggupan dari daerah.

“Apakah itu langsung dibuka atau tidak, itu sangat ditentukan oleh kesiapan daerah terutama kesanggupan dari bupati, walikota dan juga gubernur,” ujar Doni di kantornya di Jakarta, Rabu (27/5/2020).

BACA JUGA: 7 Provinsi Siap Terapkan New Normal? 

Dalam rapat terbatas, Rabu (27/5/2020), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut jika tatanan new normal akan dicoba di beberapa kabupaten dan kota yang sudah memiliki R0-di bawah 1 dan di sektor-sektor tertentu yang dilihat di lapangan bisa mengikuti tatanan tersebut.

Berdasarkan Bappenas, beberapa daerah yang sudah terindikasi siap menerapkan tatanan new normal yaitu Aceh, Riau, Kalimantan Utara, Maluku, Jambi, hingga DKI Jakarta mulai 4 Juni nanti. Kemudian beberapa daerah di Jawa Barat yang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan berakhir pada 29 Mei 2020.

“Daerah yang berwarna hijau adalah daerah-daerah yang ada kasus tetapi dalam beberapa minggu terakhir mengalami penurunan sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh WHO yang kriterianya meliputi epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan,” terangnya.

Ke-10 indikator yang direkomendasikan WHO antara lain penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu lebih dari 50 persen, penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2 minggu lebih dari 50 persen, penurunan jumlah meninggal kasus ODP dan PDP, serta penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di rumah sakit.

Lalu penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di rumah sakit, kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif, kenaikan jumlah selesai pemantauan dari ODP dan PDP, R0 (reproduction number) atau Rt (R effective) kurang dari 1, dan jumlah pemeriksaan spesimen meningkat dalam 2 minggu.

R0 merupakan angka reproduksi atau potensi penularan dari penyakit Covid-19. R0 meningkat akibat banyak faktor, salah satunya perilaku masyarakat yang abai dalam memakai masker hingga jaga jarak.

Sedangkan Rt adalah angka reproduksi yang terjadi setelah adanya intervensi yang dilakukan pemerintah. Beberapa intervensi yang dilakukan, misalnya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga lockdown.

“Daerah-daerah yang nantinya akan dibuka, dapat kami sampaikan ada dua kriteria. Yang pertama adalah daerah-daerah yang sama sekali belum ada kasus,” tambahnya.

Menurut Doni, terdapat 110 kabupaten/kota yang sama sekali tidak ada kasus Covid-19 yang terdiri dari 87 di daratan dan 23 di kepulauan.

“Kecuali Papua, yang nantinya diberikan tawaran untuk membuka adalah 87 kabupaten/kota yaitu 65 di wilayah daratan dan 22 di wilayah kepulauan. Daerah-daerah ini nyaris steril dari ancaman Covid-19 tetapi belum tentu selamanya akan tetap aman,” tuturnya.

Doni mengaku sudah berkomunikasi dengan bupati dan walikota di 110 daerah tersebut mengenai alasan mengapa daerah mereka ini bisa aman dari Covid-19.

BACA JUGA: Syarat Mall Buka, Disdagin Kota Bandung Ajukan Relaksasi Ekonomi 

“Dari paparan mereka dapat disimpulkan, tingkat kesadaran dan kepatuhan masyarakat yang tinggi kemudian kerja sama antara tokoh-tokoh yang ada di daerah baik pemerintah dari pemerintah maupun unsur-unsur tokoh tokoh non-formal lainnya sampai ke tingkat RT dan RW. Memang ada daerah yang terisolasi sehingga aman dari Covid-19 termasuk daerah-daerah yang relatif sangat jarang dikunjungi dari luar,” paparnya.

Doni berharap, ada kerja sama seluruh komponen baik gugus tugas daerah hingga aparat terendah yaitu RT dan RW serta tokoh lokal untuk mensosialisasikan protokol kesehatan dengan didukung kehadiran 340 ribu personil TNI/Polri.

“Protokol lain untuk new normal sedang disusun masing-masing kementerian terkait. Seperti sekolah diatur Kemendikbud, moda transportasi disusun Kemenhub, rumah ibadah oleh Kementerian Agama. Kita harus optimistis kalau kita bangsa kokoh dan masyarakat patuh protokol dan waspada serta tidak boleh kendor dan lengah,” pungkasnya.

Sampai dengan 27 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 180 sehingga mencapai 6.057 orang dari total 23.851 kasus positif.

Menurut data yang dikumpulkan dari Selasa (26/5/2020) pukul 12.00 WIB sampai Rabu (27/5/2020) siang, terdapat penambahan 686 pasien positif sehingga total kasus menjadi 23.851 orang. Korban meninggal dunia bertambah 55 orang menjadi 1.473 pasien.

Sementara jumlah orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini adalah 12.667 dan orang dalam pemantauan (ODP) sebesar 49.942. Pemerintah sudah memeriksa 14.313 spesimen menjadikan total keseluruhan spesimen yang diperiksa adalah 278.411 orang.

Seluruh provinsi di Indonesia sudah mencatatkan kasus positif Covid-19 dengan 410 kota/kabupaten terdampak. Berdasarkan hasil pengamatan sementara dari data yang terkumpul, pemerintah melihat beberapa provinsi di Tanah Air sudah menunjukkan gambaran yang baik dengan tidak terjadinya penambahan signifkan kasus penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru itu serta dinilai siap melakukan pelonggaran menuju new normal.

(ars/ant)

Berita Terbaru

spot_img