Kamis 12 Desember 2024

Kreatifitas Zehan Ciptakan Ciker Ukhti

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Zehan Handayani, warga Lingkungan Cikalang, Kelurahan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengisi waktu luangnya di masa pandemi Covid-19 dengan kegiatan bermanfaat. Ibu rumah tangga kelahiran 1 Mei 1983 ini memilih usaha kuliner cireng kering (Ciker) yang diberi nama Cireng Ukhti.

Zehan mengaku, usaha kuliner yang saat ini digelutinya dimulai sejak pandemi Covid-19 ‘menyerang’ Kota Tasikmalaya. Selain tidak adanya kegiatan selain mengurus anak selama diam dirumah sesuai anjuran pemerintah, naluri bisnis yang dimilikinya pun keluar.

“Saya mulai usaha kuliner sejak pendemi Covid-19, untuk mengisi waktu yang luang saja tadinya,” ujar Zehan, Selasa (19/5/2020).

BACA JUGA: Bupati Ciamis: Shalat Ied Bisa Digelar di Masjid Setempat 

Untuk membuka usahanya, Zehan mengaku hanya mengeluarkan modal awal sebesar Rp200 ribu. Namun berkat kegigihan dan kreatifitasnya, olahan makanan yang dibuatnya saat ini mampu laris manis. Dalam kurun waktu satu minggu, Zehan bisa menjual sebanyak 80 bungkus dan mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan.

Zehan menuturkan, ada beberapa varian rasa Ciker Ukhti yang dijualnya. Mulai dari original, cengek jeruk, balado, dan seblak. Untuk semua rasa Ciker Ukhti yang dijualnya, dibanderol dengan harga yang sama yakni Rp10 ribu per bungkus dengan berat 200 gram. Kini, makanan ringan olahan ibu cantik ini menjadi buruan warga Tasikmalaya hingga luar Tasikmalaya seperti Cirebon, Bandung bahkan Cianjur.

“Saya sengaja bikin varian rasa, biar banyak pilihan. Dan yang paling banyak diburu itu rasa cengek jeruk,” terangnya

Ciker Ukhti
Varian rasa Ciker Ukhti. (FOKUSJabar/Agus)

Selain memiliki cita rasa yang khas, Zehan menyebut jika Ciker Ukhti buatannya sangat cocok untuk cemilan ketika di perjalanan maupun saat di rumah sembari kumpul bareng keluarga. Dengan harga yang terjangkau, Ciker Ukhti pun cocok sebagai oleh-oleh untuk keluarga.

Ciker Ukhti, lanjutnya, diracik dengan bumbu-bumbu khas yang semuanya berbahan dari rempah-rempah alami. Setiap bahan tersebut diolahnya sehingga menciptakan cita rasa perpaduan khas.

Seperti rasa balado perpaduan antara pedasnya cabe rawit, bawang dan asam dari asem jawa. Begitu pula untuk rasa cengek jeruk dengan perpaduan wangi daun jeruk dan cabai hijau. Sedangkan rasa seblak perpaduan antara pedas, gurih dan khas kencur.

“Perpaduan rasa ini yang menjadi ciri khas ciker buatan saya,” tegasnya.

(Agus/ars)

Berita Terbaru

spot_img