BANDUNG, FOKUSJabar. co .id: Jajaran medis tim-tim Liga Italia mengancam mundur, Selasa (12/5/2020). Mereka ingin pasal pedoman keselamatan kelanjutan kompetisi di tengah pandemi Covid-19 direvisi.
“Saya menerima banyak pesan dari kolega di Serie B yang mengancam akan mundur jika pasal soal tanggung jawab itu tidak direvisi, sebab itu bisa berujung pada kasus hukum. Klub-klub seharusnya juga bertanggung jawab,” kata Presiden Asosiasi Medis Sepak Bola Italia, Enrico Castellacci.
BACA JUGA: FIFA Geser Piala Dunia Wanita U-17 dan U-20 ke 2021
“Kami sudah meminta kerja sama tim hukum setelah membaca pedoman tersebut,” kata castellaci.
Sebelumnya, Pemerintah Italia dan komite saintifik (CTS) mengembalikan pedoman keselamatan yang sempat diajukan federasi sepak bola Italia (FIGC) dan operator liga sebagai panduan jelang dimulainya kembali latihan kontak fisik para tim pada 18 Mei.
Di dalam pedoman itu tercantum bahwa apabila salah seorang pemain atau staf sebuah klub didapati positif dalam tes Covid-19 maka seluruh anggota klub tersebut harus menjalani karantina selama 15 hari.
Dan jika dalam tes berikutnya kembali ditemukan hasil positif maka dokter tim dianggap bertanggung jawab atas hal tersebut.
Pemain, pelatih dan staf skuat klub-klub Liga Italia dijadwalkan menjalani karantina selama beberapa bulan ke depan, demi mengurangi risiko ketertularan.
“Masalahnya akan muncul ketika tim-tim menjalani laga tandang, risiko ketertularan lebih tinggi. Jika satu pemain saja terinfeksi maka seluruh kompetisi bisa terhenti,” ujar Castellacci.
(Agung)