CIAMIS,FOKUSJabar.id: Permainan Lodong Karbit menjadi salah satu cara warga Ciamis menghabiskan waktu ngabuburit di bulan suci Ramadan 1441 Hijriyah ditengah pandemi Covid-19.
Aktivitas ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa di bulan Ramadan 1441 Hijriyah memang tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, bulan suci tahun 2020 ini ditengah-tengah pandemi Covid-19 dengan penerapan aturan social distancing.
Pada waktu ngabuburit atau sekitar pukul 16.00 WIB sampai 17.00 WIB, hampir setiap ruas jalan dipenuhi kendaraan dan keramaian warga. Setiap sudut pusat keramaian kota pun tak luput menjadi tujuan warga mengisi waktu menjelang adzan magrib mengumandang.
Salah satu alternatif menunggu adzan magrib atau ngabuburit disaat penerapan aturan social distancing yakni bermain meriam bambu. Pada era jaman penjajahan Jepang, meriam bambu yang dikenal lodong karbit di daerah Sunda merupakan senjata kemiliteran.
BACA JUGA: Tidak Salurkan BLT, Dana Desa Berikutnya Tidak Bisa Dicairkan
Permainan lodong karbit ini masih populer dan banyak dimainkan warga Ciamis. Terutama saat menunggu waktu adzan magrib di bulan Ramadan.
Salah satu warga Ciamis, Panji mengatakan, bahan baku untuk bisa bermain lodong karbit cukup sederhana. Yaitu karbit yang bisa di beli di toko material serta bambu yang bisa ditemukan di hampir seluruh penjuru Kabupaten Ciamis.
Cara membuatnya pun cukup mudah. Bambu sebesar betis dipotong dengan ukuran sekitar 1.5 meter. Lalu diberi lubang pada bagian dalam buku atau sekat bambu. Lalu pada ujung sekat bambu belakang tidak dilubangi untuk menampung air.
Sementara di bagian luar belakang bambu, buat lubang sebesar tutup botol untuk memasukan karbit sebagai amunisi. Buat juga penutup lubang tersebut untuk menahan gas keluar dari bambu.
Cara memainkanya, masukan air pada bambu melalui lubang yang sudah dibuat. Secukupnya, jangan terlalu penuh. Lalu masukan karbit cukup sebesar kelereng dan tutup lubang bambu. Tunggu sekitar beberapa menit, kemudian nyalakan karbit menggunakan obor pada lubang bambu.
“Cara memainkanya mudah, keahlian untuk membuat dan memainkan sudah diwariskan secara turun temurun. Lodong atau meriam bambu ini berbahaya jika dimainkan anak kecil. Harus diawasi orang dewasa untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan,” pungkas Panji.
(Riza M Irfansyah/ars)