CIAMIS, FOKUSJabar.id: Seni identik dengan pertunjukan/pameran yang melibatkan kerumunan masa. Dari pertunjukkan/pameran tersebut, menjadi sumber penghasilan para pelaku untuk menyambung hidup.
Namun ditengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini melalui aturan social distancing, hampir seluruh pertunjukan dan atau pameran dibatalkan. Hal tersebut pun sangat berpengaruh pada penghasilan mereka.
Salah seorang pelaku dari Sanggar Seni Asta Mekar, Mutia menuturkan, banyak undangan untuk tampil dan program sosialisasi serta pelatihan kesenian tradisional Bambu yang dibatalkan.
“Ya, mau gimana lahi. Banyak yang di-cancel. Kita hanya bisa patuh terhadap kebijakan pemerintah,” ungkap Mutia, Senin (27/4/2020).
BACA JUGA: Gereja Christ Cathedral Diamuk Si Jago merah
Mutia menjelaskan, sebelumnya ada kuisioner dari Kemendikbud bagi pelaku terdampak Covid-19. Namun belum ada kabar lebih lanjut.
Sanggar Seni Asta Mekar sendiri berdomisili di Tasikmalaya dan bergerak dalam alat musik bambu di wilayah Priangan Timur. Selain kerap diundang mengisi acara yang digelar swasta dan pemerintah, Asta Mekar pun memiliki program edukasi alat musik bambu kepada generasi milenial. Cakupan anggota sanggar ini tersebar di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.
Mutia menerangkan, ada solusi kreasi melalui inovasi metode live di media sosial. Namun tidak semua dapat dilakukan.
“Ada beberapa yang mendapatkan penghasilan dari live streaming, namun tidak semua memahami cara kerja media sosial. Ada juga beberapa bentuk yang tidak bisa disuguhkan dalam live streaming, terutama yang memerlukan audio dan visualisasi maksimal,” ungkap Mutia.
(Riza M Irfansyah/ars)