BANDUNG, FOKUSJabar.id: Asosiasi Dokter Italia menyatakan, sedikitnya 150 dokter di Italia meninggal dunia setelah terinfeksi virus Corona (COVID-19).
Asosiasi tersebut juga mengatakan sekitar 10 persen dari total kasus virus Corona di Italia adalah para profesional medis.
Melansir CNN, Sabtu (25/4/2020), laporan kantor berita ANSA menyebut bahwa dokter yang meninggal termasuk yang sudah pensiun namun kembali bertugas untuk membantu perang melawan virus Corona.
Baca Juga: 43 Santri Positif Corona, Malaysia Minta Evakuasi Warganya di Jatim
Data terbaru dari Johns Hopkins University (JHU) menyebut lebih dari 192 ribu kasus terkonfirmasi di Italia, dengan lebih dari 25 ribu kematian.
Disisi lain, kelompok layanan kesehatan Italia, ANAAO mengkritik dekrit ‘Cura Italia’ yang bertujuan memperkuat sistem layanan kesehatan negara itu.
ANAAO menyebut dekrit ‘Cura Italia’ bernilai 25 juta Euro itu sangat mengecewakan.
“Dana tambahan yang disediakan tidaklah cukup untuk menjamin remunerasi semua yang bekerja lembur antara Februari hingga Maret dengan kemurahan hati dan semangat pengorbanan dalam menghadapi tsunami pasien yang masuk ke rumah-rumah sakit, yang berdampak pada sistem layanan kesehatan yang kekurangan pendanaan selama beberapa dekade,” sebut ANAAO.
(Agung)