BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Barat memutuskan menunda pelaksanaan Pelatihan dan Pembekalan Terintegrasi Calon Petugas Haji Kloter, Petugas Haji Daerah dan Ketua Rombongan Provinsi Jawa Barat Tahun 1441 H/2020 M.
Keputusan diumumkan melalui surat bernomor 2731/Kw.10.V/2/Hj.02/04/2020 tentang Perubahan atas Pengumuman Penundaan Pelaksanaan Pelatihan dan Pembekalan Terintegrasi Calon Petugas Haji Kloter, Petugas Haji Daerah dan Ketua Rombongan Provinsi Jawa Barat Tahun 1441 H/2020 M.
Jadwal pelaksanaan Pelatihan dan Pembekalan Terintegrasi Calon Petugas Haji Kloter, Petugas Haji Daerah dan Ketua Rombongan Provinsi Jawa Barat Tahun 1441 H/2020 M sebelumnya akan dilaksanakan pada 13 hingga 22 April 2020. Karena pandemi Covid-19, pelaksanaannya ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
“Untuk Informasi lebih lanjut akan disampaikan secara resmi melalui website jabar.kemenag.go.id,” kata Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam, Rabu (8/4/2020).
Baca Juga : Petugas TPHD Jabar Membantu Jamaah Haji
Keputusan ini, kata Ajam, juga diterapkan di tingkat pusat. Kemenag memutuskan menunda pengumuman seleksi dan pembekalan petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1441 H/2020 M. Keputusan diambil dengan melihat kondisi darurat Covid-19 saat ini.
COVID-19
“Kami memutuskan menunda pengumuman seleksi dan pembekalan petugas haji PPIH Arab Saudi,” jelas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar.
“Ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden dan Bapak Menteri Agama yang tidak memperkenankan adanya kegiatan dengan jumlah peserta yang banyak pada masa darurat untuk mencegah penyebaran Covid-19,” sambung Nizar.
Sebelumnya, pengumuman seleksi petugas PPIH Arab Saudi 1441H/2020M akan disampaikan pada Senin (6/4/2020) lalu. Nizar menjelaskan, PPIH Arab Saudi yang biasa dikenal dengan petugas haji non kloter merupakan salah satu unsur petugas yang ada dalam penyelenggaraan haji. Program Pelatihan PPIH Arab Saudi pun rencananya akan diikuti sekitar 1.200 petugas selama 10 hari.
“Dengan kondisi saat ini, tentunya hal tersebut tidak memungkinkan. Oleh karena itu, kami menyiapkan beberapa skema alternatif pelatihan petugas haji,” jelas Nizar.
Salah satunya, Kemenag menyiapkan skema pelatihan petugas haji secara daring (online) dengan dikombinasikan materi praktek. Untuk materi-materi yang memerlukan praktek, akan dilakukan pembekalan singkat. Sementara untuk materi yang bersifat teori dan pemahaman dapat dilakukan secara daring.
(Asep/ars)