CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pengemudi ojek online (Ojol) di Ciamis menolak pembatasan layanan untuk tidak menarik penumpang selama diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Telebih ada aturan dalam Permenkes No 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB Dalam Penanganan COVID-19.
Para pengemudi Ojol Ciamis, Jawa Barat, mengaku tak setuju dengan pembatasan tersebut. Pembatasan tersebut hanya akan membuat ojek online kehilangan orderan.
“Sangat sedih. Kondisi saat ini selama wabah corona orderan sangat sepi. Ditambah kalau ada wacana pembatasan jangan membawa penumpang. Orderan malah jadi tidak ada,” ujar seorang Ojol Denny Kurniawan, yang juga anggota komunitas ojek online Saka Community Ciamis, Senin (6/4/2020).
Baca juga: Polres Ciamis Gelar TFG Penanganan Covid-19
Denny mengaku, saat ini ia hanya mengandalkan ojek online untuk menghidupi keluarganya. Selama beroperasi saat wabah Corona ini, ia juga menerapkan prosedur dengan menggunakan masker dan sarung tangan. Guna mencegah penyebaran covid-19.
“Saya berharap ada solusi dari pemerintah, intinya kami tidak setuju dengan pembatasan ini. Sekarang jangankan penumpang, orderan makanan atau barang juga sepi,” jelas dia.
Sementara itu, pengemudi Ojol lainnya, Sri Martini (25) mengaku orderan selama kondisi wabah Corona sangat sepi. Ia mulai operasi pukul 08.00 WIB sampai siang hari belum ada satupun orderan yang masuk.
“Saya ngojek buat nambah penghasilan keluarga. Memang dengan kondisi saat ini sangat terasa dengan orderan sepi. Sekarang penghasilan hanya cukup untuk makan saja. Kalau untuk keperluan lain harus ditunda dulu,” jelasnya.
Sri juga tak setuju dengan larangan untuk mengangkut penumpang. Ia berharap larangan tersebut dicabut. Selama jadi tukang ojek online, orderan dari penumpang dan makanan lebih banyak penumpang.
“Kondisinya itu penumpang lebih banyak yang order daripada yang order makanan. Sekarang kondisinya juga sepi,” kata dia.
(Riza M Irfansyah/As)