PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Suasana Terminal Pangandaran nampak lengang dari aktivitas angkutan umum, Senin (30/3/2020). Hal tersebut mencuat dari operator bus di Pandandaran yang menghentikan pelayanan penumpang akibat desakan warga.
Situasi tersebut sebagai respon atas desakan masyarakat Pangandaran yang meminta aktivitas angkutan umum dihentikan sementara demi pencegahan penyebaran virus Corona.
Koordinator Terminal Bus Pangandaran, Dadan Hamdani mengatakan, mulai hari ini tidak ada pemberangkatan penumpang dari terminal Pangandaran. Penghentian operasional angkutan umum berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Ini merupakan respon sejumlah operator atau perusahaan angkutan umum atas permintaan masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona,” kata Dadan.
Menurutnya, saat ini Pemkab Pangandaran masih berkoordinasi untuk menentukan kebijakan terkait upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Termasuk aturan untuk angkutan umum.
Baca juga: Bupati Pangandaran Minta Wartawan Rapid Test Covid-19
“Jadi ini respon perusahan angkutan umum atas desakan masyarakat. Kalau dari pemerintah khususnya atasan saya, Dishub Provinsi Jawa Barat, belum ada arahan,” ucapnya.
Bagi calon penumpang yang ingin bepergian dari terminal bus Pangandaran, dia mengimbau untuk ditunda dulu.
Sebelumnya FOKUSJabar.id mengabarkan, ratusan warga Pangandaran turun ke jalan dan berkumpul di bundaran tugu Marlin Pangandaran, Sabtu (28/3/2020) lalu.
Mereka menyuarakan agar pemerintah menutup semua akses masuk ke Pangandaran. Mereka tak ingin, penyebaran virus Corona terjadi di Pangandaran akibat kedatangan warga yang berasal dari wilayah zona merah.
Selain di tugu Marlin, massa juga bergerak ke dua pool bus antarkota (Bus Budiman dan Gapuraning Rahayu) serta terminal bus Pangandaran. Intinya mereka meminta, PO bus menghentikan aktivitasnya agar tak semakin banyak warga dari luar Pangandaran masuk.
“Masyarakat sekarang resah. Bukan berarti kami memvonis semua yang datang dari luar daerah positif Covid-19. Tapi ini untuk kewaspadaan,” kata Nanang, salah seorang perwakilan masyarakat.
(Agus/Bam’s)