BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kehadiran penyuluh agama di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menjadi benteng dalam menangkal paham radikalisme dan intoleransi yang beredar di masyarakat. Apalagi saat ini, bangsa Indonesia tengah dihadapkan dengan berbagai permasalahan tersebut.
Di Jawa Barat sendiri terdapoat 5.068 orang penyuluh agama. Mereka tersebar di berbagai wilayah kabupaten/kota hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.
Para penyuluh agama ini dibentuk untuk menghidupkan syiar dan keagamaan di setiap wilayah maupun majlis ta’lim. Mereka ditekankan membawa modernasi beragama dan kerukunan umat beragama, sehingga peran para penyuluh dalam memberikan dakwah dan syiarnya bisa diterima masyarakat.
“Kehadiran penyuluh agama sangat dibutuhkan masyarakat untuk memperkuat pemahaman keagamaan,” kata Kasi Kepenyuluhan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Acep Kusnadi di ruang kerjanya, Rabu (26/2/2020).
Acep mengatakan, Jawa Barat merupakan provinsi yang tingkat toleransinya cukup baik. Namun ia tak menampik ada beberapa kelompok yang dinilai intoleran.
“Toleransinya cukup baik. Tapi memang ada kelompok intoleran atau sempalan-sempalan di Jawa Barat ini yang harus kita antisipasi. Namun secara umum, Jawa Barat aman,” ucapnya.
(Asep/ars)