BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pascadilantik, kepengurusan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Jawa Barat langsung tancap gas untuk persiapan menghadapi PON XX yang mulai digelar Oktober 2020 mendatang di Papua. Salah satunya menggandeng sejumlah pengusaha untuk membantu pembiayaan kontingen karate PON XX Jabar menuju Papua.
“Untuk PON XX, kita memang mendapat bantuan dana dari pemerintah provinsi Jabar melalui KONI Jabar. Tapi untuk bisa menambah jumlah atlet maupun pelatih di luar kuota, kita harus merogoh kocek sendiri. Karena itu, kita coba gandeng pengusaha untuk memenuhi kekurangan tersebut,” ujar Ketua Umum FORKI Jabar, Gianto Hartono saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (24/2/2020).
Ogi (sapaan akrab Gianto Hartono) mengaku, anggaran dari pemerintah dimaksimalkan untuk kebutuhan kontingen PON XX sesuai dengan kuota yang ditentukan KONI Jabar. Namun, pihaknya berharap bisa memberangkatkan pelatih dan atlet di luar kuota sehingga membutuhkan tambahan dana.
“Bohong kalau prestasi diraih tanpa dukungan logistik. Karena itu, kami melibatkan sahabat-sahabat kami dari kalangan pengusaha agar mau turut membantu para atlet kita yang punya misi mempertahankan juara. Termasuk memberikan pengalaman bagi atlet junior maupun pelatih muda untuk merasakan atmosfir PON,” terangnya.
Untuk PON XX, lanjutnya, pihaknya mendapat kuota pelatih sebanyak tiga orang. Namun pihaknya berencana mengirimkan hingga 11 orang pelatih. Termasuk para atlet junior.
“Kami ingin memaksimalkan kaderisasi dalam upaya persiapan PON 2024. Para pelatih muda dan atlet muda ini harus kita siapkan juga, salah satunya dengan merasakan secara langsung atmosfir di PON Papua. Kita tidak hanya pikirkan untuk PON XX saja, tapi juga berpikir untuk PON XXI tahun 2024 medatang dan mulai dipersiapkan sejak saat ini,” tegasnya.
Pencapaian prestasi yang diraih atlet, lanjutnya, membuka jalan bagi pihaknya mengupayakan kemandirian dalam pendanaan untuk pembinaan olah raga. Prestasi yang sudah pernah diraih ditambah potensi yang dimiliki atlet, menjadi daya jual untuk menarik sponsor dari sisi pendanaan.
“Ke depan, kami pun menginginkan semua cabang olah raga bisa mandiri. Jangan hanya bergantung pada dana dari pemerintah karena itu ada keterbatasan. Salah satu caranya, tunjukkan prestasi maka dukungan akan mengalir,” tambahnya.
Penggalangan dana dari para pengusaha, lanjut Ogi, merupakan terobosan yang dilakukan FORKI Jabar untuk membantu pendanaan tim karate PON XX Jabar. Dana yang terkumpul dari para donatur akan digunakan untuk mencukupi berbagai kebutuhan atlet dan pelatih mulai keberangkatan, pelaksanaan PON XX, hingga kepulangan.
“Kita bersyukur sejumlah pengusaha mau menyumbangkan dananya untuk mendukung pencapaian Jabar Juara di PON XX, khususnya di cabang olahraga karate. Semoga apa yang kami lakukan jadi pemacu pengusaha lain untuk memberi dukungannya kepada cabang olahraga lain yang akan berlaga di PON XX Papua,” tegasnya.
Karate merupakan salah satu cabor andalan Jabar di berbagai single even kejuaraan maupun multieven. Pada PON 2016, tim karate Jabar meraih 5 medali emas, 3 perak, dan 2 perunggu sekaligus menjadi juara umum di cabang olahraga karate.
(Ageng)