BANDUNG, FOKUSJabar.id: Perwakilan dari tujuh negara hadir langsung dalam acara Deklarasi Bandung Rumah Bersama di kawasan Asia Afrika, Sabtu (15/2/2020). Negara tersebut antara lain Jepang, Swiss, Amerika Selatan, Korea, dan India.
Kehadiran mereka pun viral di sosial media. Pada acara deklarasi, perwakilan dari tujuh negara tersebut unjuk kebolehan dengan menampilkan tarian tradisional.
“Alhamdulilah, enam ribu lebih warga Kota Bandung hadir dalam Deklarasi Bandung Rumah Bersama. Termasuk perwakilan tujuh negara setelah kita viralkan melalui sosial media. Meskipun perwakilannya, tapi ini menunjukan bahwa ternyata manusia itu fitrahnya adalah cinta perdamaian karena 7 negara pun mau datang ke Bandung,” ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Pendopo, Jalan Dalem Kaum Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2020).
Menurutnya, suksesnya acara tersebut tidak lain karena adanya rasa kebersamaan. Oded menyebut jika acara tersebut berawal dari ide orang Bandung yang ingin menyampaikan ke dunia jika Kota Bandung merupakan rumah bersama semua komunitas, agama, dan budaya.
“Saya berharap mudah mudahan acara seperti ini kerukunan beragama, seni budaya akan terus berkembang di kota Bandung,” ujarnya.
Acara tersebut pun membuktikan tidak ada intoleransi di Kota Bandung karena Bandung rumah bersama.
“Buat saya, Bandung sangat toleran tak ada yang intoleran. Di Kota Bandung, saya 2 periode jadi anggota dewan, 1 periode jadi Wakil Wali Kota Bandung dan sekarang Wali Kota Bandung maka cukup mengenal warga Bandung yang luar biasa tolerannya,” jelasnya.
Odep pun mengaku ingin menepis jika Bandung tidak ada intoleransi. Dalam menciptakan kerukunan, Oded mengatakan lebih suka dengan pembinaan.
“Selama ini saya membina kerukunan beragama. Di jaman saya menjadi Wali Kota, Alhamdulilah semua pimpinan umat beragama merasa punya Wali Kota karena dibina semua. Bukan hanya membina ulama tetapi para pendeta para pastur dan bukan sekedar Wali Kota, tapi saya adalah bapak sararea orang Bandung,” paparnya.
Di Kota Bandung sendiri ada yang namanya Kampung Toleransi yang sudah hadir di lima Kecamatan. Keberadaannya dinilai dapat menjaga tumbuhnya toleransi antar umat beragam. Disamping itu, menjadi media kerukunan antar warga.
“Mang Oded membiarkan (kampung toleransi) tumbuh natural dan sekarang ada 5 Kampung Toleransi di Kota Bandung. Ketika tumbuh natural, tidak direkayasa maka akan kuat, tapi kalau dipaksakan akan menjadi rumit,” katanya.
Pihaknya pun akan melakukan evaluiasi dari acara deklarasi yang sudah digelar pada hari ini. Dari hasil evaluasi, pihaknya akan menetapkan apakah menjadi agenda rutin setiap tahun atau tidak.
“Yang pasti, kita evaluasi setelah ini. Tapi semua komunitas memberikan aspirasinya agar dilaksakan rutin,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Romo Agustinus Sugiharto tokoh agama atau pastur dari Gereja Santa Odilia Bandung merasakan energi yang luar biasa dari acara tersebut.
“Kesan saya pribadi luar bisa tadi pada sambutan Mang Oded sendiri bilang, saya ini bapak kalian artinya mari kalau ada apa-apa silahkan share dan akan berdialog. Sejauh ini Mang Oded benar-benar membina para tokoh agama dan warganya,” kata Romo Agustinus Sugiharto.
Ia mengungkapkan, pada saat Mang Oded menjadi Wali Kota, menjelang hari raya masing-masing agama selalu diadakan pertemuan di Pendopo. Seperti menjelang natal, waisak, nyepi maupun Idul Fitri.
“Itulah indahnya kerukunan, semoga bisa dijaga seterusnya,” harapnya.
(Yusuf Mugni/ars)