CIAMIS,FOKUSJabar.id: Sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi tingkat kemiskinan melalui Progran Keluarga Harapan (PKH, tidak sebatas melayani dan memberikan bantuan konsumtif.
Indikator keberhasilan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah Graduasi Sejahtera Mandiri,Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari PKH untuk mandiri dan secara sukarela melepaskan diri untuk tidak lagi menerima bantuan sosial keluarga Harapan yang selama ini didapatkannya.
“Indikator itu harus menjadi target utama program PKH. Karena itu, target graduasi ini harus dilakukan secara struktur dan sistematis melalui pendampingan para SDM PKH”.
Penerima program PKH sebanyak 10 Juta se Indonesia beberapa penerima manfaat sudah graduasi sejahtera mandiri dan sudah naik kelas. Adapun target capaian graduasi sejahtera mandiri adalah sebanyak 10 persen pada tahun 2020.
Sementara itu,Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ciamis,Agus Kurnia Kosasih, SH, MSi. menyatakan bahwa permasalahan sosial sangatlah beragam, diharapkan bantuan PKH dapat tepat sasaran sehingga akan meminimalisir permasalahan sosial yang ada di Kabupaten Ciamis, intinya bantuan PKH haruslah tepat sasaran.
“Capaian graduasi di Kabupaten Ciamis, sangatlah perlu di apresiasi mengingat perjuangan para pendamping di lapangan bersama stacholder cukup berat, mengingat para pendamping diharuskan merubah pola pikir Keluarga Penerima Manfaat PKH.pungkas Agus.
Selain itu,Koordinator PKH Kabupaten Ciamis,Putri Dita menuturkan Data sampai bulan februari tahun 2020 di Kabupaten Ciamis sebanyak 1.490 KPM PKH telah graduasi sejahtera mandiri yang tersebar di 27 Kecamatan dengan jumlah KPM PKH 48.391.
Adapun alasan Keluarga Penerima Manfaat PKH yang menyatakan Graduasi sejahtera mandiri adalah telah merasa sejahtera dan merasa berbesar hati mengundurkan diri dikarenakan ada masyarakat yang lebih memerlukan bantuan PKH.
“Penerima manfaat yang graduasi mandiri akan di support permodalan dari pihak Bank mandiri melalui pinjaman KUR sebagai upaya untuk penguatan program pemberdayaan sosial dalam strategi penanggulangan kemiskinan”.
“Hal ini diharapkan Keluarga penerima manfaat yang sudah graduasi sejahtera mandiri tidak akan jatuh miskin lagi, dengan diperkuat permodalan yang ada di pihak bank,” tutur Putri.(Andri/DH).