BANDUNG, FOKUSJabar.id: Jawa Barat berhasil meloloskan 21 atlet untuk bisa tampil di PON XX pada cabang olahraga judo. Saat ini, ke-21 atlet sudah masuk dalam sentralisasi pelatda PON XX Jabar sejak awal Februari 2020.
Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Jawa Barat, Arnold Silalahi menuturkan, berdasarkan aturan yang ditetapkan PB PJSI, atlet yang berhak tampil di PON XX harus masuk dalam ranking 8 besar di kelas masing-masing. Ke-21 atlet judo Jabar tersebut sudah memastikan diri lolos ke PON XX berdasarkan raihan poin yang dikumpulkan dari berbagai kejuaraan yang diikuti hingga akhir tahun 2019 lalu.
“Ke 21 atlet ini lolos di 19 nomor yang akan dipertandingkan di PON XX. Yakni 8 nomor tanding putra, 8 nomor tanding putri, 2 nomor kata, serta satu nomor campuran,” ujar Arnold saat ditemui di sela-sela latihan di Dojo Judo Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/2/2020).
Dari 21 atlet tersebut, sebanyak 17 atlet akan turun di nomor tanding sedangkan 4 atlet berlaga di nomor kata. Untuk atlet di nomor tarung terbagi di 8 putra dan 8 putri, sedangkan di kata terdiri dari dua atlet di Nage No Kata putra dan 2 atlet di Juno Kata putri.
“Untuk di nomor tarung, masih ada dua atlet yang menempati satu kelas yakni di kelas 66 kg putra. Nanti kita putuskan siapa yang akan dikirim di kelas 66 kg pputra tersebut,” tambahnya.
Dari total 21 atlet yang saat ini masuk dalam komposisi tim Judo Jabar untuk PON XX, sekitar 80 persen dihuni oleh atlet-atlet eks PON XIX. Seperti Imam Maulana di kelas 55 kg, Toni Irawan di kelas 60 kg, Ikhsan Apriadi di kelas 73 kg, Billy Sugara di kelas +100 kg, Terry Kusumawardhani di kelas 45 kg, dan Tiara Artha Gartia di kelas 70 kg.
“Sekitar 20 persen, merupakan atlet baru serta atlet pindahan dari DKI Jakarta dan Bali. Tapi kita pun cukup yakin dengan kemampuan mereka,” terangnya.
Terkait target, Arnold mengaku tidak menetapkan target yang muluk-muluk. Sebanyak 6 medali emas sesuai dengan permintaan KONI Jabar, menjadi target yang cukup realistis pada PON XX tahun 2020 di Papua.
“Kita sulir untuk mengulang sukses PON XIX dengan raihan 12 medali emas, 5 perak dan 12 perunggu karena dari sisi nomor pun ada perubahan. Di PON XIX dipertandingkan 22 nomor, sedangkan di PON XX berkurang 3 nomor,” ujarnya.
Untuk persaingan sendiri, Arnold mewaspada kekuatan dari tiga provinsi pesaing yang di PON XIX pun menguntit Jabar di perolehan medali. Yakni provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Bali.
“Ketiga provinsi pesaing itu sudah menggelar pemusatan latihan sudah lebih dari satu tahun, sedangkan kita baru sekitar 1 bulan. Tapi kita tetap optimis bisa berbicara banyak di PON XX nanti karena punya atlet-atlet yang mumpuni,” tegasnya.
(Ageng)