CIAMIS, FOKUSJabar.id: Jumlah penderita tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Ciamis kurang lebih mencapai 1000 pasien. Jumlah yang dinilai cukup tinggi. Bahkan ada pasien yang masuk kategori Multidrug Resistant Tuberkulosis (MDR-TB) dan Extensively Drug Resistant Tuberkulosis (XDR-TB).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis dr. Yoyo menjelaskan, untuk kategori TB-MDR adalah kasus dimana pasien sudah kebal dengan obat tuberkulosis biasa sehingga memerlukan perawatan khusus dengan fasilitas yang khusus.
“Jumlah penderita tuberkulosis di Ciamis memang cukup tinggi, ada beberapa pasien yang harus ditangani khusus dengan fasilitas khusus yakni pasien yang menderita tuberkulosis TB-MDR dan Tb-XDR,” ujar dr Yoyo, Jumat (31/1/2020).
dr. Yoyo menerangkan, ada tiga kasus untuk penderita MDR TB. Sementara untuk penderita XDR-TB tercatat sebanyak 70 orang. Untuk penangananya, pihaknya pun merujuk ke RSHS Bandung.
“Untuk penanganan MDR-TB dan XDR-TB, kita arahkan ke RSHS. Kita juga mengirimkan tim baik dokternya, tim laboratoriumnya dan perawat kesehatan masyarakatnya,” jelasnya.
Dalam hal ini pihaknya terus melakukan sosialisasi terhadap tanda-tanda gejala tuberkulosis sehingga dapat dideteksi sejak dini dan dilakukan tindakan. Kabupaten Ciamis sendiri sudah memiliki fasilitas microscopic dan tes molekuler untuk pendeteksian tuberkolosis.
“Untuk masyarakat, diharapkan bisa segera memeriksakan diri ketika ada gejala dini. Fasilitas tes molekuler sudah tersedia di Puskesmas Banjarsari, Panumbangan dan RSUD Ciamis,” tegasnya.
(Fansyah/ars)