BANDUNG, FOKUSJabar.id: Usai dilantik secara resmi pada Sabtu (25/1/2020) lalu, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Jawa Barat menetapkan program prioritas. Salah satunya memperkenalkan olah raga menembak hingga ke tingkat sekolah menengah.
Ketua Umum Pengprov Perbakin Jabar, Irjen Pol. Rudy Heriyanto Adi Nugroho menuturkan, penjaringan dan pembinaan atlet sejak usia dini menjadi bagian dari upaya pihaknya mempertahankan prestasi serta prestise Jawa Barat sebagai barometer olah raga menembak di Indonesia. Karena itu, sosialisasi dan promosi ke sekolah-sekolah menengah akan menjadi salah satu program yang terus didorong.
“Program ‘Perbakin Masuk Sekolah’ ini sudah dilakukan di SMP dan SMP di wilayah Tasikmalaya dan Purwakarta. Kita akan terus lakukan ini di daerah-daerah lain, selain mengikuti pameran di pusat keramaian sebagai upaya sosialisasi, promosi, sekaligus regenerasi atlet olah raga menembak,” ujar Rudy, Rabu (29/1/2020).
Melalui program ‘Perbakin Masuk Sekolah’ diharapkan bisa menjaring atlet-atlet menembak berbakat dan potensial sebagai upaya regenerasi atlet menembak Jabar. Hal ini menjadi upaya yang dilakukan pihaknya untuk mempertahankan dominasi Jawa Barat pada cabang olahraga menembak di level nasional.
“Saat PON XIX, Jawa Barat berhasil mendominasi cabang olahraga menembak dengan meraih 13 medali emas dari target 9 medali emas. Dominasi tersebut bisa terus dijaga pada setiap gelaran kejuaraan nasional menembak. Keprestasian ini yang harus kita jaga, termasuk pada saat PON XX nanti,” terangnya.
Selain itu, program lain yang menjadi kegiatan rutin yakni menggelar kejuaraan hingga mengirimkan atlet pada kejuaraan menembak skala nasional maupun internasional. Pasalnya, meski kita berhasil menjaring atlet usia dini potensial, namun harus tetap diasah dan ditambah pengalaman bertandingnya melalui sebuah kejuaraan.
“Mempertahankan dominasi Jabar sebagai barometer olah raga menembak di Indonesia sekaligus mempertahankan, atau bahkan meningkatkan, prestasi tim menembak Jabar pada ajang PON XX di Papua, menjadi tantangan utama periode awal kepengurusan Perbakin saat ini,” tuturnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Rudy pun bertekad untuk mewujudkan tata kelola organisasi yang lebih baik dengan prinsip melayani dan profesional. Dengan demikian, visi mewujudkan Perbakin Jabar sebagai barometer menembak Indonesia yang berkualitas dan mandiri melalui kualitas atlet, kemandirian, prestasi, dan kompetisi, bisa tercapai.
“Tapi semua itu bisa terwujud jika sarana dan prasarana yang baik pun mendukung. Keberadaan lapangan menembak di Cisangkan saat ini, kami nilai sudah kurang mendukung, terutama untuk tembak reaksi. Ini karena sudah dikelilingi permukiman padat penduduk, kurang aman. Kami akan upayakan pembangunan sarana olah raga menembak terpadu yang bertaraf internasional secara mandiri dan lahannya sedang kami cari. Kemungkinan di daerah Subang atau Purwakarta,” pungkasnya.
(ageng/deni)