Kamis 12 Desember 2024

Sukses, Regional Barat Loloskan 29 Atlet ke Grand Final Piala Presiden Esport 2020

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Babak final kualifikasi regional barat Piala Presiden Esport 2020 telah selesai digelar di 23 Paskal Hypersquare, Jalan Pasirkaliki Kota Bandung, Minggu (19/1/2020) malam. Hasilnya, sebanyak 29 atlet esport akan tampil di babak Grand Final Piala Presiden Esport 2020 di ICE BSD, Tanggerang, 1-2 Februari 2020.

Ke-29 atlet yang menjadi wakil regional barat di Grand Final Piala Presiden Esport 2020 terbagi di tiga cabang. Yakni cabang game Free Fire yang diwakili ELVO G.I (4 atlet esport), satu atlet esport di game eFootball Pro Evolution Soccer (PES) 2020 atas nama Doni Pratama, serta 24 atlet esport dari game Mobile Premiere League (MPL).

Sebelum final regional barat, sebanyak 13 atlet esport sudah dihasilkan dari final regional timur. Terdiri dari delapan atlet esport untuk game MPL, satu atlet esport di game eFootball PES 2020 atas nama I Made Aris Sandra, dan satu tim (4 atlet esport) di game Free Fire atas nama tim BIG Akar.

Di babak grand final, atlet esport di cabang game Free Fire dan eFootball PES 2020 akan bertanding menghadapi wakil dari enam negara di Asia Tenggara yakni Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Kamboja. Sedangkan juara PES League 2019 Asia dan semifinalis PES League World Finals 2019, Rizky ‘The Wonderkid’ Faidan secara otomatis lolos langsung ke babak Grand Final Piala Presiden Esport 2020. Sementara di game MPL akan diikuti 48 atlet esport hasil final regional barat dan 8 atlet esport hasil final regional timur.

Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden Esports 2020, Giring Ganesha mengaku jika gelaran final regional barat di 23 Paskal Hyper Square, Bandung, berjalan lancar dan ramain. Bahkan lebih ramai dibanding gelaran final regional timur di Surabaya pada 11-12 Januari 2020.

“Di (final) regional timur sempat terganggu oleh jaringan yang error. Sekarang, kita bersiap untuk gelaran Grand Final di ICE BSD, Tanggerang pada 1-2 Februari mendatang. Kalau secara umum, penyelenggaraan tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu,” ujar Giring usai gelaran final regional barat, Minggu (19/1/2020) malam.

Dari sisi kualitas, khususnya di regional barat, Giring mengaku jika penampilan dan mental para atlet esport sangat luar biasa. Tak hanya itu, antusias para penggemar esport pun sangat luar biasa hingga memenuhi area Atrium Utama 23 Paskal Hyper Square.

“Para alet yang sudah bertanding, baik di regional barat atau timur di masing-masing cabang game, sudah memperlihatkan kemampuan terbaik mereka. Mereka merupakan yang terpilih dari ratusan ribu atlet esport yang mendaftar pada ajang Piala Presiden Esport tahun 2020 ini,” tuturnya.

Untuk regional barat, peserta yang mendaftar berasal dari Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. Sedangkan regional timur diikuti atlet esport yang berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Jawa Timur, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.

“Untuk di babak grand final, Indonesia akan diwakili 4 tim di game Free Fire dan 4 atlet di game eFootball PES 2020 melawan perwakilan dari Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Kamboja. Sedangkan untuk MPL, hanya untuk tingkat Indonesia saja. Total hadiah di Piala Presiden Esport 2020 ini mencapai Rp1,5 milyar,” tegasnya.

Tenaga Ahli Muda Kantor Staf Presiden, Aditya Syarief Darmasetiawan mengaku sangat senang dan bangga dengan antusiasme anak-anak muda dalam mengikuti gelaran kedua Piala Presiden Esport tahun 2020. Gelaran ini merupakan upaya pemerintah dalam menyalurkan bakat anak muda ke arah yang lebih positif.

“Pemerintah menyadari jika di Amerika, angka industri game atau esport lebih besar dibandingkan industri olahraga, musik dan film. Pemerintah akan terus mendukung industri game/esport ini sebagai industri kreatif. Apalagi setelah kepengurusan PB PB ESport dikukuhkan dan dilantik 18 Januari lalu,” ujar Aditya.

Melalui perhelatan Piala Presiden Esport ini, pemerintah berupaya mendorong ekosistem yang sehat dalam industri ini sekaligus memberikan kesempatan bagi atlet espoert berbakat untuk berkompetisi level dunia.

“Setiap perkembangan dan kemajuan zaman ini pasti ada dampak negatif dan itu yang harus dikelola. Melalui gelaran Piala Presiden ini, kita ingin agar masyarakat mengetahui jika industri ini pertumbuhannya sangat fenomenal di Indonesia dibanding negara lain dan menjadi market yang bagus mulai dari atlet, caster, tim supporting, hingga pihak industri lain. Pemerintah ingin menciptakan ekosistem dan tata kelola yang sehat di industri ini. Bagaimana industri ini terus tumbuh sekaligus meminimalisir dampak negatif di industri ini,” pungkasnya.

(ageng)

Berita Terbaru

spot_img