Kamis 12 Desember 2024

Thailand Buka Klinik Pengobatan Berbasis Ganja

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kementerian Kesehatan Thailand membuka klinik khusus pengobatan tradisional dan alternatif yang berbahan utama ganja pada Senin (6/1/2020). Klinik ganja pertama di Thailand ini pun mendapat antusiasme sangat tinggi.

Dikutip dari tempo.co, dalam 10 hari beroperasi, tercatat 4 ribu pasien sudah mengunjungi klinik ini. Tak hanya itu, 12 ribu pendaftar sudah mengantri hingga bulan Maret 2020 mendatang.

Pendirian klinik yang memberikan ganja sebagai obat kepada pasien menjadi bagian upaya pemerintah Thailand mengembangkan industri obat berbasis ganja. Klinik yang berlokasi di Kota Bangkok ini buka setiap hari dan memberikan perawatan gratis bagi pasien dalam dua minggu pertama buka.

Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul mengatakan, banyak orang yang berminat menjalani perawatan dengan ganja. Klinik ini berada di bawah naungan Menteri Kesehatan dan resmi menyediakan ganja sebagai obat.

Setidaknya, klinik ini menyediakan 2 ribu obat tradisional yang berbahan baku ganja. Sebagian besar pasien yang berobat menderita insomnia, migrain, menderita sakit bagian belakang atau back pain.

“Ini klinik pertama karena kami tidak memiliki cukup dokter yang memiliki keahlian mengenai ganja,” ujar Anutin.

Thailand merupakan salah satu negara di ASEAN yang melegalkan ganja sejak 2017 untuk tujuan medis dan penelitian. Hal itu ditujukan untuk mendorong pemasukan dari sektor pertanian.

Diperkirakan ada 25 klinik pengobatan berbasis ganja yang menjadi bagian dari rumah sakit umum yang tersebar di penjuru Thailand. Namun tidak seperti klinik khusus pengobatan ganja di Bangkok, klinik-klinik itu beroperasi hanya beberapa hari dalam sepekan karena kurangnya staf ahli.

(ars)

Berita Terbaru

spot_img