BANDUNG,FOKUSJabar.id: PON XX, gagal raih medali emas di SEA Games 2019, Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat tetap optimis para pesilat Jabar masih bisa berbicara banyak dan mendominasi pada PON XX tahun 2020 di Papua. Jabar sendiri menyumbang empat pesilat di kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 yakni Hanifan Yudani Kusuma di nomor tanding kelas D putra, serta trio putra Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, dan Anggi Faisal Mubarok.
Dari empat pesilat yang tampil di dua nomor tersebut, Jabar hanya menyumbang satu medali perak dari Hanifan Yudani usai kalah dramatis di babak final kelas D putra atas pesilat Malaysia, Zulfakar Zulfazly. Sedangkan Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, dan Anggi Faisal Mubarok gagal menyumbang medali bagi Indonesia.
Baca Juga: Wajib Kunjungi, 5 Destinasi Wisata Yang Aman dari Pandemi Covid-19
“Atlet kita sebenarnya sudah latihan maksimal. Tapi memang ada beberapa faktor yang membuat pesilat Jabar gagal meraih emas di SEA Games 2019 lalu,” ujar Ketua Harian Pengprov IPSI Jabar, Sonny Hersona, Senin (13/1/2020).
Tim pencak silat Indonesia sendiri hanya meraih dua medali emas di SEA Games 2019. Yakni dari Puspa Arum Sari di nomor seni tunggal putri serta Suci Wulandari di nomor tanding kelas A (45-50kg) putri.
“Atlet juga manusia. Hanifan misalnya, baru menikah, konsentrasi mungkin menurun dan ada beberapa hal lain yang harus juga dipahami. Belum lagi faktor nonteknis di sana. Tapi dengan berbagai kondisi itu, pencapaian sudah hebat, masih mampu memberikan medali,” terangnya.
Meski demikian, Sonny mengaku jika pihaknya tetap optimistis jika pesilat Jabar mampu tampil maksimal dan kembali merajai arena PON XX. IPSI Jabar pun sudah merancang program persiapan untuk mendorong para atlet mencapai performa puncak di PON XX mendatang.
“Yang paling utama, mengembalikan kondisi fisik atlet. Pemusatan latihan berjalan dan monitoring terkait hal-hal peningkatan kualitas betul-betul akan diperhatikan. Kami tetap optimistis bisa mempertahankan prestasi di PON. Para atlet punya semangat dan motivasi kuat,” tambahnya.
Pada PON XIX tahun 2016 lalu, Jabar mampu mendominasi pertandingan pencak silat dengan meraih 7 medali emas, 5 perak, dan 3 perunggu dari total 21 kelas yang dipertandingkan. Untuk PON XX, Sonny punya keyakinan jika atlet silat Jabar masih berpotensi besar mempertahankan prestasi tersebut.
Jabar sendiri sudah mengantongi tiket untuk tampil di 17 kelas dengan rincian 5 kelas di nomor TGR dan 12 kelas di nomor tanding usai menjadi juara umum babak kualifikasi wilayah I bersama Papua Barat, Riau, Kalimantan Utara, Bali, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Jabar tampil dominan dengan meraih 11 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
“Pesilat Jabar unggul dari sisi kualitas dibandingkan daerah lain di Indonesia. Selain di 17 kelas, Jabar pun mendapat tiket Wild Card di dua kelas yakni nomor tanding kelas D putra atas nama Hanifan Yudani Kusumah dan nomor TGR kelas regu putra atas nama Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, dan Anggi Faisal Mubarok,” pungkasnya.
(Ageng)