Kamis 12 Desember 2024

Genjot Persiapan PON XX, Wushu Jabar Berharap Kehadiran Pelatih asal Tiongkok

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi Wushu Indonesia (Pengprov WI) Jawa Barat akan mendatangkan pelatih asal Tiongkok untuk memimpin program latihan atlet menghadapi PON XX.

Mendatangkan pelatih asal negeri Tirai Bambu ini menjadi prioritas WI Jabar untuk mematangkan persiapan menuju 2020.

“Meski terkendala dari sisi anggaran yang belum optimal, persiapan untuk PON XX terus berjalan. Kami sudah berkomunikasi dengan KONI Jabar untuk mendatangkan pelatih dari Cina sekaligus pelaksanaan tryout di luar negeri. Semoga bisa segera dilakukan pada anggaran 2020 ini,” ujar Ketua Umum Pengprov WI Jabar, Edwin Senjaya di Bandung, Kamis (9/1/2019).

Selain itu, pihaknya berupaya terus menjaga performa para atlet melalui latihan keras serta berpartisipasi di berbagai kejuaraan bergengsi. Keberhasilan tim Wushu Jabar pada PON XIX/2016 dengan mencapai target empat medali emas, salah satunya berkat kehadiran pelatih berkualitas asal Tiongkok serta pelaksanaan latihan di negeri tirai bambu.

“Untuk wushu, ya barometernya Cina. Kami berharap dukungan anggaran memadai untuk mendatangkan pelatih luar minimal 6 atau 4 bulan sebelum pelaksanaan PON dan untuk latihan di Tiongkok. Sebaiknya tidak terlalu dekat dengan PON untuk menghindari risiko cedera,” ujar Edwin.

Saat ini, Jabar sudah memastikan 16 atlet tampil di PON XX setelah lolos dari babak kualifikasi. Enam atlet bertanding untuk nomor sanda (tarung) dan sisanya di nomor taolu (jurus).

“Dengan 16 atlet ini, kita cukup optimistis bisa kembali meraih empat medali emas seperti raihan di PON 2016. Kita punya atlet potensial, terutama untuk nomor sanda yang jadi andalan kita. Seperti Ade Permana, Iman Lesmana, termasuk di nomor taolu,” tambahnya..

Edwin menuturkan, persiapan Jabar sudah tertinggal dibanding daerah lain. Dengan mendatangkan pelatih asal Tiongkok, diharapkan bisa mengejar ketertinggalan atlet menghadapi PON XX.

“Atlet yang ditargetkan medali harus terus dipersiapkan, dijaga, bahkan ditingkatkan performanya. Minimal datangkan dulu pelatih dari luar, baru kemudian dikirim ke luar negeri untuk berlatih. Strategi ini sudah berhasil saat PON 2016, jadi tidak salah kalau kembali dilakukan,” tegasnya.

(ageng)

Berita Terbaru

spot_img