BANDUNG, FOKUSJabar.id: Di penghujung tahun 2019, Kota Bandung memiliki Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA). Bangunan yang berdiri di tanah seluas 4,5 hektar tersebut diresmikan Wali Kota Bandung, Oded M Danial di Jalana KH Wahid Hasyim Kopo Kota Bandung, Selasa (31/12/2019).
RSKIA yang terdiri dari 13 lantai, 8 ruang operasi dan 500 tempat tidur serta dilengkapi instalasi informatika yang canggih dan modern tersebut diharapkan ke depannya akan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
” Alhmdulillah, di penghujung tahun 2019 ini ada kado istimewa dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk warga Kota Bandung. Yaitu, RSKIA. Ke depanya akan merubah dengan kapasitas yang cukup mumpuni. Nanti mungkin kelasnya nanti naik. Insya Allah, dari C menjadi A dan jadi RSUD tapi dengam fasilitas RSKIA nya yang luar biasa,” ungkap Oded.
Baca Juga: Covid-19, Disdik Kota Bandung Imbau Tak Ada Pertemuan di sekolah
Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore menyatakan, saat ini pihaknya memiliki 350 pegawai, termasuk di dalamnya 40 orang dokter. Namun untuk mengoperasikan seluruh fasilitas rumah sakit secara optimal, dia perlu 750 personel.
” SDM akan menyesuaikan dengan perkembangan berikutnya. Kita memang rencana buka di tahun 2020 bisa menampung 200 tempat tidur untuk poli penyakit dalam, bedah, THT, mata dan syaraf,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia akan memberlakukan layanan secara bertahap menyesuaikan dengan kebutuhan pasien. Fokusnya saat ini adalah memindahkan layanan pasien rawat jalan ke tempat yang baru.
” Kalau secara langsung SDM-nya untuk dokter kita sudah memenuhi, tapi untuk perawatnya kita pengennya apa yang kita punya di rumah sakit lama kita pindahin dulu, operasional, setelah waiting list cepet-cepet kita tambah SDM untuk menambah cakupan dan jumlah tempat tidurnya. Kalau SDM nambah, layanan tempat tidurnya kan naik,” tuturnya.
(Yusuf Mugni/Bam’s)