BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pengamat Transportasi Gunawan Benyamin mengatakan bahwa Go-jek dan Grab tidak perlu khawatir terkait pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan yang mengenakan atribut ojek online (ojol). Dia menilai bahwa semua orang bisa memanfaatkan identitas ojol.
“Saya menilai ini hanya oknum yang memanfaatkan identitas ojol pelaku bom bunuh diri. Sehingga, siapapun pada dasarnya semua orang bisa berbuat seperti itu. Saya menilai baik GO-jek maupun Grab tidak perlu khawatir dengan serangan teroris tersebut,” kata Gunawan melalui rilis, Kamis (14/11/2019).
Terkait pandangan masyarakat yang salah menyebut atribut pelaku bom bunuh diri mengenakan Jaket GO-jek, Gunawan menyatakan masyarakat memiliki istilah sendiri dalam menyebutkan merek. Masyarakat Medan, memiliki kebiasaan menyebut ojol dengan istilah GO-jek.
Baca Juga: Ojol di Banyumas Ikut Serta Jaga Kamtibmas
“Katakanlah untuk menyebutkan sepeda motor. Kebanyakan orang di Medan atau Sumut pada umumnya menyebutkan merek salah satu kendaraan untuk menggantikan istilah kendaraan bermotor. Samahalnya dengan yang terjadi pada go jek. Orang Medan itu menyebutkan ojek online yang go jek,” kata Gunawan.
Dia menilai salah paham itu karena penyebutan Go-jek lebih dikenal masyarakat Medan. Sebab Go-jek mampu menjankau kebutuhan konsumen di manapun berada. Hal itu, kata dia, menyebabkan masyarakat menyamakan istilah Ojol dengan Go-jek.
“Jadi memang brandnya ojol itu di sini lebih di kenal dengan Go-jek. Dan penggunaan istilah gojek untuk ojol ini sudah menjadi habit kita di Medan ataupun Sumut pada umumnya. Kita harus akui brand go jek memang lebih unggul disini dibandingkan brand lain,” kata dia.
(LIN)