GARUT,FOKUSJabar.id: Memberikan kesempatan untuk mengabdi dan berkarya, salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Garut, Al Mashduqi Boarding School (AMBS) buka rekruitmen calon guru, Rabu (13/11/2019) kemarin.
Menurut Ketua Umum Yayasan Al-Mashduqiyyah Garut, Arif Bakhtiar, rekruitmen guru secara terbuka tersebut memberikan kesempatan kepada siapa saja yang memiliki kompetensi berkualitas untuk mengabdi dan berkarya di AMBS.
Baca Juga: DPR RI : Kegiatan Sekolah Jangan Teburu-buru
” Mindset kita, mengajar di AMBS bukan bekerja tetapi pengabdian dan berkarya. Sebaik apapun kurikulum dan fasilitas, tanpa guru bermental juara, itu tidak ada artinya. Jadi, open recruitment ini untuk merekrut calon pengajar yang handal dan terbaik,” ungkap Arif, Kamis (14/11/2019).
Arif menyebut, sedikitnya 115 calon tenaga pengajar telah mengikuti assessment tahap pertama. Tentunya, mereka setelah dinyatakan lolos dari seleksi administrasi.
“ Penerimaan guru secara terbuka ini sejak 18 Oktober 2019. Dan proses terakhir rekruitmennya bulan Desember 2019. Nantinya, para guru terbaik akan mengisi 14 formasi ‘pengampu’ mata pelajaran jenjang Madrasalah Aliyah (MA),” kata dia kepada FOKUSJabar.id.
Dalam melakukan proses rekruitmen, AMBS yang berlokasi di Jalan KH. Masduki No67, Kampung Pasawahan, RT2/2, Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler bekerjasama dengan Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut.
Civitas Academica IPI Garut, Asep Nurjaman menyebut, kerjasama tersebut untuk yang kedua kalinya.
“ Menurut sepengetahuan saya, di Garut hanya AMBS yang melakukan rekruitmen calon tenaga pendidik secara profesional, terbuka dan diikuti oleh ratusan orang,” kata Asep Nurjamin.
Sementara Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Indra Karmawan mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menggodok kurikulum lokal yang kreatif, inovatif dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Karenanya, sambung Indra, saat ini Kemenag Garut tengah mencari MA untuk dijadikan prototipe dari kurikulum tersebut.
“ Setelah berkunjung ke sini, ternyata AMBS cocok dijadikan prototipe kurikulum lokal yang kreatif, inovatif dan sesuaituntutan zaman,” tegas Indra.
(Andian/Bam’s)