Kamis 12 Desember 2024

Tingkatkan Kenyamanan Investor Pasar Modal, KSEI Lakukan Berbagai Pengembangan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mensosialisasikan fasilitas Acuan kepemilikan Saham Next Generation (AKSes Next-G) kepada media massa di Kota Bandung, Jumat (8/11/2019). Sebelumnya, sosialisasi juga dilakukan di Kota Semarang.

Kepala Unit Peraturan dan Pengenaan Sanksi Divisi Hukum KSEI M. Zidni Ilman Solihin mengatakan, AKSes Next-G merupakan pengembangan dari fasilitas AKSes sebagai fasilitas perlindungan investor Oasar Modal Indonesia sekaligus memberikan informasi terbaru tentang perkembangan infrastruktur dan pencapaian KSEI. Keberadaan AKSes Next-G diharapkan lebih mempermudah para investor pasar modal maupun masyarakat umum melakukan log ini.

“AKSes Next-G diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan investor dalam bertransaksi sekaligus menarik minat investor baru untuk berinvestasi di pasar modal. Dengan AKSes Next-G, log in lebih mudah dengan hanya menggunakan alamat email,” kata Zidni, Jumat (8/11/2019).

Perubahan lain pada AKSes Next-G, lanjutnya, di laman beranda lebih dinamis menampilkan informasi terkait runnung trade, aktivitas pasar modal, hingga headline berita terkait pasar modal. Dengan demikian, para investor akan lebih lengkap mendapatkan informasi terkait perkembangan pasar modal di Indonesia termasuk perkembangan portofolio mereka.

“Jumlah investor hingga Oktober 2019 ini sudah mencapai 2.331.224 investor dan Jabar menjadi provinsi kedua dengan jumlah investor terbanyak sebanyak 204.994. Karena itu, kami menggelar sosialisasi di Bandung karena potensi investor di Jabar, terutama Kota Bandung, sangat tinggi dan potensial,” kata dia.

Namun dari total 2.331.224 investor pasar modal tersebut, Zidni mengaku jika jumlah login pada fasilitas AKSes masih minim. Tercatat hingga 31 Oktober 2019, hanya 136.221 investor yang melakukan log in.

“Jumlah investor yang log in melalui fasilitas AKSes memang meningkat 39,20 persen dibanding tahun 2018. Termasuk di wilayah Jabar yang menjadi jumlah investor kedua terbesar di Indonesia, namun yang melakukan transaksi justru kalah oleh Jatim,” tegasnya.

KSEI pun terus melakukan pengembangan untuk lebih mengoptimalkan potensi investor domestik sekaligus meningkatkan transaksi di pasar modal. Diantara inisiasi simflikasi pembukaan Rekening Efek (RE) dan Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk mempermudah hingga mempercepat pembuakaan dan menjangkau lokasi lebih luas.

“KSEI pun sedang mengkaji penerapan full dematerialisasi di pasar modal serta pengembangan Layanan KYC (Know Your Costumer) Administrator Agent sehingga bisa digunakan pelaku jasa keuangan untuk sharing dan menjadikan kualitas nasabah lebih baik. Kita pun berinisiatif mengembangakan e-proxy dan e-votting platporm untuk membuat proses RUPS berjalan efisien dan efektif,” pungkasnya.

(Ageng/LIN)

Berita Terbaru

spot_img