TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tasikmalaya mengklaim tingkat minat baca masyarakat dari hari ke hari cukup tinggi. Namun sedikit terkendala karena banyak buku yang tidak sesuai yang diinginkan/dibutuhkan dan tempat perpustakaan susah terjangkau alias kurang strategis.
Kasi Layanan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tasikmalaya, Alia Puspa Dewi mengatakan, menurut data Unesco minat baca di indonesia masih rendah. Tapi di Kota Tasikmalaya minat baca masyarakatnya sudah cukup tinggi. Buktinya, kunjungan ke perpustakaan selalu ramai setiap hari.
” Sayangnya buku yang tersedia di perpustakaan banyak tidak sesuai dengan kebutuhan pembaca ditambah lokasi perpustakaan belum diketahui oleh masyarakat luas,” ungkap Alia, Jumat (8/11/2019).
Dikatakan, jumlah judul buku yang disediakan di perpustakaan daerah saat ini sebanyak 65 ribu eksemplar dengan jumlah judul buku sekitar 30 ribu lebih. Namun jumlah tersebut dianggap masih kurang.
” Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Di sini, Senin-Jumat di buka dari pukul 08.00-16.00 WIB. Sabtu pukul 08.00-13.00 WIB. Sementara hari Minggu kita lakukan mobil layanan perpustakaan keliling, sosialisasi dan story telling atau pelayan bercerita,” sambungnya.
Ditambahkan, kunjungan ke perpustakaan daerah sejauh ini didominasi dari kalangan pelajar, (SD/SMP/SMA/Mahasiswa). Kemudian kalangan pegawai swasta, PNS/TNI/Polri serta masyarakat umum lainnnya.
” Bila dipresentasikan, kalangan pelajar mencapai 85 persen, pegawai swasta 5 persen, PNS/TNI/Polri 3 persen dan masyarakat umum lainnya 7 persen,” ungkap dia.
Dijelaskan, dari kalangan PNS ternyata yang paling rendah tingkat kunjungan ke perpustakaan, sehingga kita berharap para PNS di Kota Tasikmalaya dapat memanfaatkan keberadaan Perpustakaan daerah untuk mencari dan mendapatkan sumber informasi serta sumber ilmu untuk menunjang kinerja di kantor.
” Sejauh ini kita belum mengetahui kenapa kalangan PNS masih rendah untuk berkunjung ke perpustakaan. Padahal, sasaran kunjungan termasuk dari kalangan PNS. Mungkin mereka pada sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak ada waktu untuk ke perpustakaan,” pungkasnya.
(Seda/Bam’s)