Kamis 12 Desember 2024

Siap Digelar di PON XX/2020-Papua, Tarung Derajat Pertandingkan 18 Kelas

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Cabang Olahraga (Cabor) Tarung Derajat sudah dipastikan dipertandingkan pada PON XX di Kabupaten Jayapura, Papua pada 20 Oktober-2 November 2020 mendatang.

” Saat ini pembangunan gedung tempat pertandingan tarung derajat di PON XX di Kabupaten Jayapura, Papua, dalam proses finishing. Bahkan, atlet Papua sendiri sudah mengajukan untuk menjalani pemusatan latihan di perguruan pusat selama enam bulan. Ini menandakan jika tarung derajat dipertandingkan di PON XX dan siap digelar,” ujar Sang Guru Muda Tarung Derajat, Badai Meganagara Dradjat saat ditemui di sela-sela kejuaraan tarung derajat Piala Wali Kota Bandung di GOR Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung.

Badai menuturkan, untuk menghadapi pertandingan tarung derajat di PON XX, pihaknya akan menggelar babak kualifikasi di Kota Bandung. Babak kualifikasi sebagai seleksi atlet yang berhak tampil di PON XX/2020 rencananya akan digelar di GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, 20-24 November 2019.

” Hingga saat ini, sudah ada sekitar 400 atlet yang mewakili 24 provinsi, kecuali tuan rumah Papua, yang siap mengikuti babak kualifikasi,” tambahnya.

Untuk kelas yang akan dipertandingkan di PON XX/2020, Badai mengaku ada pengurangan satu kelas pertandingan dibanding gelaran PON XIX tahun 2016 lalu di Jawa Barat. Satu kelas yang tidak dipertandingkan di PON XX yakni di nomor tarung bebas putra.

” Total kelas yang dipertandingkan di PON XX tahun 2020 di Papua sebanyak 18 kelas. Terdiri dari 9 kelas di nomor tarung bebas putra, 5 kelas di nomor tarung bebas putri, serta 4 kelas di nomor seni gerak. Kalau di PON XIX lalu sebanyak 19 kelas yang dipertandingkan,” terangnya.

Sementara kuota atlet yang akan diperebutkan di babak kualifikasi PON XX cabang olahraga tarung derajat sebanyak 100 atlet, diluar atlet tuan rumah, Papua. Untuk nomor tarung bebas, kuota kelolosan atlet ditentukan lima besar dari setiap kelas yang dipertandingkan.

” Sedangkan untuk nomor seni gerak, akan diambil 4 provinsi dengan nilai terbaik dari kumulasi poin yang diraih dari setiap kelas. Jadi dari empat kelas seni gerak yakni rangkaian gerak (ranger) putri, gerak tarung (getar) pa, gerak tarung (getar) campuran, dan gerak bertahan menyerang (gharang) putra, poin yang dihasilkan diakumulasikan dan empat daerah dengan nilai terbaik berhak tampil di PON XX,” paparnya.

Sementara terkait persaingan di tingkat nasional, Badai menuturkan jika peta persaingan saat ini sudah merata. Tidak ada lagi provinsi yang cukup menonjol dan dominan dari setiap pelaksanaan kejuaraan di tingkat nasional.

” Papua sendiri mengajukan pemusatan latihan di perguruan pusat karena mereka ingin meraih prestasi sebagai tuan rumah. Perguruan sendiri selalu berupaya menciptakan sebuah persaingan yang sehat dari setiap provinsi. Karena itu, tidak ada lagi yang namanya provinsi dominan sehingga persaingan di olahraga tarung derajat ini tetap terjadi dan pertandingan pun jadi enak ditonton,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img