BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat bertekad untuk meloloskan atlet sebanyak mungkin untuk bisa tampil di PON XX pada 20 Oktober-02 November 2020 di Papua. Pengprov PGSI Jabar sendiri mengirimkan 18 atlet untuk mengikuti babak kualifikasi PON XX cabang olahraga gulat yang akan dilaksanakan di Jakarta, Jumat-Selasa (1-5/10/2019).
Ketua Umum Pengprov PGSI Jabar, Alfan Sulaiman menuturkan, ke-18 atlet yang dikirim ke babak kualifikasi PON XX di Jakarta terdiri dari 6 atlet putra di kelas grego, 6 atlet putra di kelas bebas, dan 6 atlet putri kelas bebas. Mereka akan didampingi 4 orang pelatih dan 1 manajer.
“Kita tidak menargetkan medali di babak kualifikasi, target utama hanya memperoleh tiket PON XX. Kita berupaya bisa meloloskan atlet sebanyak mungkin karena kalau untuk lolos semua atlet sepertinya sulit karena beberapa atlet belum matang,” ujar Alfan saat ditemui usai pelepasan tim oleh Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin di loby gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jumat (25/10/2019).
Untuk bisa mencapai prestasi maksimal, lanjut Alfan, harus didukung dengan persiapan latihan yang matang. Diantaranya dengan proses sentralisasi latihan yang dilakukan jauh-jauh hari serta pelaksanaan try out untuk menguji hasil latihan yang dilakukan atlet.
“Tidak ada prestasi yang diraih instan tanpa latihan yang intensif. Kita terkendala dengan proses latihan intensif yang terlambat. Bahkan untuk menghadapi babak kualifikasi. kita hanya melakukan latihan intensif kurang dari satu bulan,” tambahnya.
Selain itu, Alfan mengaku jika daerah pesaing sudah menjalani latihan serta try out dalam persiapan menuju babak kualifikasi PON XX jauh-jauh hari. Bahkan dari sisi persaingan di cabang olahraga gulat secara nasional, Jabar terlempar dari posisi tiga besar.
“Untuk persaingan saat ini, posisi tiga besar ditempati Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Kalau di tahun 2016 lalu, Jabar memang unggul tapi untuk kondisi saat ini sudah berbeda,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya tetap akan berupaya semaksimal mungkin untuk meloloskan atlet sebanyak mungkin ke PON XX dari pelaksanaan babak kualifikasi. Pada babak kualifikasi sendiri, aturan kelolosan atlet ke PON XX menerapkan sistem by number yakni 5 besar atlet di setiap nomor yang dipertandingkan.
“Pertandingan sendiri menerapkan sistem round robin sehingga semua atlet yang bertanding di nomor yang sama akan saling bertemu dan lima terbaik dari masing-masing nomor yang akan lolos ke PON XX. Kita akan berjuang maksimal untuk lolos meski dengan persiapan yang minimal,” tegasnya.
Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin mengakui jika persiapan cabang olahraga menghadapi babak kualifikasi PON XX tidak semulus seperti persiapan PON XIX tahun 2016 lalu. Meski demikian, pihaknya meyakini jika cabang olahraga gulat masih menjadi cabang olahraga unggulan Jabar di PON XX mendatang seperti pada saat PON XIX tahun 2016 lalu.
“Babak kualifikasi memang jadi bagian terpenting menuju PON XX. Tapi di cabang olahraga gulat, hasil di babak kualifikasi tidak menjadi patokan pasti untuk PON. Untuk itu, saya hanya meminta cabang olahraga gulat bisa meloloskan atlet sebanyak mungkin ke PON XX,” ujar Ahmad.
Setelah memastikan kelolosan atlet, lanjutnya, pihaknya akan mempersiapan program latihan di tahun 2020 berdasarkan data yang dimiliki atlet dan cabang olahraga yang bersangkutan dari hasil pelaksanaan babak kualifikasi. Untuk itu, Ahmad berpesan bagi setiap atlet untuk mengetahui kemampuan calon lawan di PON XX serta kemampuan diri sendiri.
“Sudah ada sekitar 32 disiplin cabang olahraga yang sudah melakukan babak kualifikasi dan kita verifikasi terkait potensi atlet kita serta bagaimana calon lawan nanti di PON XX. Data itu diperoleh dari cabang olahraga dan atlet yang bersangkutan serta akan menjadi bahan untuk penyusunan program pelatda di 2020. Semoga dukungan, terutama dari sisi anggaran, di tahun 2020 lebih baik sehingga pelaksanaan latihan termasuk dukungan bagi atlet lebih maksimal. Latihan sesungguhnya untuk PON XX itu akan dimulai di tahun 2020,” pungkasnya.
(ageng)