Kamis 12 Desember 2024

Kembangkan UMKM, Pemprov Jabar Bidik Pasar Mancanegara

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyasar pasar luar negeri untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pelbagai upaya dilakukan agar semakin
banyak produk lokal yang dijual ke mancanegara.

Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil akan terus meningkatkan kualitas produk UMKM lokal. Salah satunya dengan memperbanyak pelatihan kompetisi dan daya saing, serta menyiapkan pelaku usaha agar mampu menjual produknya secara online.

Platform online ini penting agar produk yang dihasilkan bisa dikenal lebih luas lagi.

“Semua pihak berusaha keras untuk memperkenalkan produk-produk mereka. Salah satunya dengan dijual secara online,” kata dia dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Halaman Museum Gedung Sate Bandung, Selasa (22/10/2019).

Tidak hanya itu, pihaknya pun akan menggelar Pekan Kerajinan Jawa Barat yang tahun ini sudah memasuki tahun ke 13.

“West Java Craft Festival akan digelar pada tanggal 25-27 Oktober ini,” kata Atalia.

Sementara itu, Kabid Industri Akta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Arif Muchamad Fajar mengatakan bahwa UMKM harus bisa menjual produknya ke luar negeri.

“UMKM harus bisa ekspor sendiri. Ini tantangan ke depan yang harus diusahakan,” kata dia.

Kendati begitu dia mengakui bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi para perajin. Salah satunya terkait minimnya informasi tentang persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin menjual ke luar negeri.

“Bagaimana parameter yang harus dilengkapi untuk ekspor,” kata Arif.

Selain itu, menurut dia produk yang dihasilkan harus ditingkatkan kualitasnya agar sesuai dengan keinginan pasar yang dituju.

Oleh karena itu, pihaknya memperbanyak pelatihan-pelatihan kepada pelaku usaha agar mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan. Selain itu, Pemprov Jabar menggandeng unsur swasta, seperti IKEA untuk menampung produk-produk yang dihasilkan perajin lokal.

“Kita kerjasama dengan host holder produk yang sudah mengglobal. Nanti ada MoU, sehingga ada bagi-bagi tugas,” kata dia.

Melalui kerjasama itu, unsur swasta tersebut akan menginformasikan kepada perajin terkait hal apa saja yang harus ditingkatkan agar memenuhi persyaratan dan keinginan pasar mancanegara.

“Selain itu, (gerai) mereka juga kan sudah ada di berbagai negara, jadi memperluas pasar, dan sudah standard-standardnya seperti apa. Kami pun terus berupaya mengenalkan produk lokal ke luar negeri,” kata dia.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img