spot_img
Jumat 14 Februari 2025
spot_img

UPI Siap Songsong Era Revolusi Industri 4.0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terus melakukan penataan dan pembenahan-pembenahan di berbagai hal. Dengan begitu, proses pendidikan yang dilakukan bisa sesuai dan adaptif dengan perubahan zaman di era revolusi industri 4.0.

Hal tersebut setidaknya membawa dua perubahan yang mendasar. Yakni, pergerakan cepat di dunia industri serta persaingan yang tidak lagi linier.

Rektor UPI, Asep Kadarohman menuturkan, dampak dari revolusi industri 4.0 sudah sangat menyebar ke berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan.

Dampaknya, menimbulkan perubahan besar pada kehidupan manusia hingga mampu  mengubah tatanan yang sudah ada secara mendasar dan menimbulkan pola atau tatanan baru yang dikenal dengan istilah disrupsi.

” Hadirnya era disrupsi merupakan tantangan besar bagi pendidikan. Khususnya Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (UPI). Tidak ada pilihan lain, selain songsong era ini sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Berubah atau punah,” ujar Asep saat ditemui di sela-sela Wisuda UPI Gelombang III di Gedung Gymnasium Kampus UPI. Jalan Dr. Setiabudi Kota Bandung, Selasa (8/10/2019).

Dampak yang paling terasa dalam dunia pendidikan, penggunaan teknologi sebagai alat proses dan sumber dalam pembelajaran. Munculnya berbagai inovasi dalam aplikasi teknologi menumbuhkan banyak inspirasi yang mendorong perubahan tatanan baru di bidang pendidikan.

Seperti Massive Open Online Course (MOOC) yang merupakan inovasi pembelajaran daring (online) yang dirancang terbuka, dapat saling berbagi dan saling terhubung atau berjejaring satu sama lain. Lalu Artificial Intelligence (AI) atau mesin kecerdasan buatan yang dirancang untuk melakukan pekerjaan yang spesifik dalam membantu keseharian manusia.

” Tatanan proses pembelajaran yang sudah lama digunakan akan berubah total. Ruang kelas berevolusi dengan pola pembelajaran digital yang memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih kreatif, partisipatif, beragam dan menyeluruh. Machine learning akan lebih banyak membantu guru dan siswa. Fungsi guru pun akan lebih banyak mengajarkan nilai-nilai, etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman hingga empati sosial karena nilai-nilai itulah yang tidak dapat dibantu dan dikembangkan machine learning,” terangnya.

Untuk itu, guru harus mulai mengubah cara mengajar dan meninggalkan cara-cara lamanya serta fleksibel dalam memahami hal-hal baru dengan lebih cepat. Peran guru harus berevolusi dari sebagai sumber belajar atau pemberi pengetahuan menjadi mentor, fasilitator, motivator, bahkan inspirator mengembangkan imajinasi, kreativitas, karakter, serta team work.

” UPI sendiri terus menerus melakukan penataan dan pembenahan mulai dari penerapan pembelajaran berbasis digital, pembukaan program studi kekinian, perbauikan dan pembenahan sarana prasarana, hingga penerapan kurikulum baru tahun 2018. Dengan demikian, lulusan UPI diharapkan kompetitif (berdaya saing tinggi), kreatif (cerdas dalam menangkap peluang), dan adaptif (piawai beradaptasi dengan lingkungan) sehingga sanggup menghadapi tantangan dan dinamika perubahan pada berbagai aspek kehidupan yang sangat cepat, semakin kompleks, dan tidak terduga pada era ini,” tuturnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, UPI sangat optimis torehan prestasi dosen dan mahasiswa akan mampu menghadapi perubahan yang cepat dan tidak menentu. Kehandalan lulusan UPI telah menjelma menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan dalam bursa tenaga kerja ditambah dengan ilmu pedagogi sebagai amunisi tersendiri sebagai ciri khas lulusan UPI.

” Perubahan di era disrupsi ini memerlukan perubahan pola pikir dan pola tindak yang dibarengi usaha keras dan berkelanjutan. Wisuda menjadi gerbang awal menuju perubahan itu. Karena itu, lulusan UPI harus mampu menjadi lentera yang bisa menerangi diri sendiri dan sesamanya. Jadilah agen kepeloporan dan keunggulan yang tercermin dalam pikiran, sikap, dan tindakan Anda sebagai alumni UPI,” pungkasnya.

Wisuda UPI gelombang III sendiri dilaksanakan selama tiga hari, Selasa-Kamis (8-10/20/20190, dengan jumlah wisudawan terbanyak dalam satu gelombang mencapai 4.760 orang. Dengan rincian, lulusan D-3 (Diploma) sebanyak 242 orang, lulusan S-1 (Sarjana) sebanyak 3.785 orang, lulusan S-2 (Magister) sebanyak 666 orang, dan lulusan S-3 (Doktor) sebanyak 67 orang.

(ageng/bam’s)

spot_img

Berita Terbaru

spot_img