Jumat 13 Desember 2024

Kadispangtan Kota Bandung Klaim Urban Farming Turunkan Ketergantungan Pangan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyatakan, hingga kini Kota Bandung belum bisa memproduki hasil pangan secara swasembada karena karakter wilayah yang sempit dan perkotaan.

Terlebih, jumlah penduduk Kota Bandung tidak sebanding dengan kesediaan pangan yang ada. Secara umum dari data yang diperoleh, 96 persen menerima kiriman pangan  dari distributor luar daerah.

Dia mengklaim, program Urban Farming mampu mengurangi 6 persen ketergantungan pangan dari luar Kota Bandung.

” Kebutuhan pangan Kota Bandung masih tergantung dari luar daerah (Cianjur dan Cirebon). Urban Farming setidaknya dapat mengurangi ketergantungan dari distributor luar daerah sebanyak 6 persen,” kata dia, Kamis (5/9/2019).

Tiga minggu sebelum Hari Raya Idul Adha 1439 H, harga Cabai Merah sempat naik signifikan dari harga normal Rp45-50 ribu per  kg menjadi Rp100 ribu per  kg.

” Harga naik seperti itu hal yang biasa. Salah satu faktor penyebabnya musim kemarau yang memicu kelangkaan dan kenaikan harga pangan.Jadi, kondisi cuaca menentukan hasil produksi pertanian, jelas dia.

” Kebutuhan pangan Kota Bandung dari Berebes dan Cianjur. Dua wilayah tersebut juga kini mengalami penurunan produksi karena musim kemarau,” sambung Gin Gin.

” Berebes dan Cianjur memiliki konsumen besar (DKI Jakarta), sehingga wajar ketika produksi menurun dan permintaan meningkat berpengaruh terhadap harga jual,” tambah dia.

Untuk menghidupkan Urban Farming, pihaknya menggerakkan 150 kelompok perkebunan binaan.

(Yusuf Mugni/Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img