TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Pemuda Tani Kota Tasikmalaya meminta Pemerintah Pusat mengevaluasi mega proyek Cikunten yang bernilai puluhan milyar rupiah karena diduga telah merugikan masyarakat pengguna saluran air.
Seharusnya kata Ketua Pemuda Tani Kota Tasikmalaya, Taufiq Rohman, jaringan irigasi/saluran air tetap mengalir meski ada pekerjaan proyek Cikunten 1 dan 2.
” Menurut saya, pelaksana lapangan punya metode atau solusi. Sehingga pada pelaksanaannya tidak menyusahkan bahkan merugikan warga pengguna jaringan irigasi Cikunten,” katanya, Rabu (4/9/2019).
Taufiq melanjutkan, informasi yang didapat dari masyarakat, dalam seminggu waktu pengeringan hanya 2 hari (Jumat-Sabtu) air mengalir. Dia pun menyayangkan dengan metode pekerjaan pelaksana lapangan yang kurang profesional.
” Mereka justru tidak peduli dengan keberatan warga. Warga butuh air itu tiap waktu bukan 2 hari selama seminggu dan Kenapa pelaksana tidak mau pakai pola kisdam saat mengerjakan saluran? Apakah tidak tahu, tidak bisa atau tidak mampu?,” tanya Taufiq.
Dia pun menyarankan supaya yang mengerjakan proyek Cikunten 2 oleh orang ahli dan profesional seperti yang ada dalam dokumen penawaran mereka.
” Kemana PPK BBWS dan konsultan pengawas? Kami sekali lagi minta Pemerintah Pusat mengevaluasi masalah proyek Cikunten ini. Kepolisian, Kejaksaan, KPK untuk memantau juga proyek tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya FOKUSJabar.id mengabarkan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Danceu tidak berkomentar (hanya di read) saat dihubungi melalui layanan WhatsApp (WA) terkait proyek Cikunten, Selasa (3/9/2019).
Sebagai informasi bahwa proyek saluran air Cikunten 2 sangat dibutuhkan warga Kabupaten/Kota Tasikmalaya. Sayangnya, minim progres dan action di lapangan.
(Nanang Yudi/Bam’s)