JAKARTA, FOKUSJabar.id: Kalimantan Timur telah diresmikan oleh pemerintah menjadi lokasi ibu kota RI baru menggantikan DKI Jakarta. Setelah keputusan itu dibuat, pemerintah pun berencana untuk membangun pangkalan militer terlengkap di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Pangkalan militer ini meliputi markas untuk tiga matra: Angkat Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemilihan lokasi ibu kota telah mempertimbangkan aspek pertahanan dan keamanan, dengan menghitung perkembangan teknologi di masa depan.
“Kalau nanti mudah diserang, Ini kalau nanti dengan teknologi yang baru, rudal jelajah itu, mau di mana saja juga bisa dilewati. Jadi menurut saya kajian-kajian ke arah sana sudah dipikirkan dengan baik,” tuturnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/8/2018) kutip cnnindonesia.
Untuk itu, pangkalan militer yang lengkap pun dibutuhkan. “Karena nanti ada pembangunan pangkalan militer yang lebih lengkap lagi dari darat, laut, maupun udara,” lanjutnya.
Mantan Panglima TNI itu juga menyebut lokasi ibu kota baru lebih aman dibandingkan Jakarta, semisal terjadi pertempuran. Menurutnya, di Jakarta akan sulit mengatasi pertempuran kota karena banyak gedung-gedung tinggi.
Sementara, kata Moeldoko, di wilayah Kaltim terbilang mudah karena masih banyak hutan jika pertempuran berlanjut. Di sisi lain, Moeldoko menyebut tentara Indonesia memiliki keunggulan jika harus bertempur di tengah hutan.
“Apalagi Kopassus perang hutannya sangat diakui. Memiliki keunggulan di bidang perang hutan. Banyak negara lain ingin belajar dari Indonesia,” pungkasnya.
(Vetra)