BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komposisi kursi legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat didominasi Gerindra PKS, Pemerintah Provinsi Jawa Barat doprediksi dinamis.
Pengamat politik Karim Suryadi memprediksi, kedinamisan roda Pemprov Jabar sekitar 60 persen, terlebih dua parpol itu bersebrangan dukungan baik di Pilgub maupun di Pilprwa 2019 lalu.
Diketahui dalam Pilgub lalu Ridwan Kamil (Emil) diusung Nasdem, PKB, PPP dan Hanura.
Kendati begitu, pihaknya menilai legislatif bisa mengambil arah aman dengan pola lobi-lobo dan kompromi dengan gubernur.
Sehingga akan melemahkan kritis dari anggota legislatif itu sendiri, dan bersepakat menjalankan pemerintahan yang adem ayem.
“Namun kemungkinan jika arahnya ke yang lebih ekstrim dua partai yang menjadi rival Emil ini akan terus kritis terhadap pemerintah,” kata Karim melalui sambungan telepon, Selasa (13/8/2019).
Karim mengatakan, baik Emil maupun dewan masih punya harapan 2024. Ketika mereka memilih sepakat nyaman, hukuman akan menanti mereka 2024.
Apalagi Emil sudah memperlihatkan tanda-tanda melenggang tingkat nasional, Emil harus memberikan insentif bagus bukan hanya mendorong pemerintahan efektif, tapi menciptakan iklim politik komunikasi dengan dewan.
“Maka Emil memeberikan pelayanan yang bagus kepada legislatif misal dari sisi insentif,” kata dia.
Dengan posisi Gerindra 25 kursi dan PKS 21 diharapkan bisa dinamis, karena dalam politik lebih dipicu ketakutan kehilangan kekuasaan, dukungan. Itu mendorong mereka. Kalau adem ayem akan hilang.
“Jadi bisa saja memilih adem ayem, tapi siap kehilangan dukungan dan popularitas. Itu modal mereka melaju 2024. Setiap pilihan akan mengandung risiko,” jelas dia.
Karim menambahkan, melihat pengalaman gerindra selama beberapa periode puasa dari politik, Prabowo tiga kali nyalon tidak pernah menang, PKS juga. Ini menarik karena Gerindra dan PKS sekutu politik paling bertahan dalam Pilgub dan kontestasi politik lainya.
“Sebenarnya komposisi solid menghadapi kekuatan pengusung RK. Ada peluang Gerindra PKS mempertahankan dominasinya di Jabar. Akan jadi motivasi mereka,” ucapnya.
Karim kembali menegaskan, kondisi legislatif 60 persen kritis dengan dinamis , 40 adem ayem. Karena dua kekuatan pimpinan Jabar kekuatan signifikan bertahan di Jabar.
“Karena tidak bisa dipungkiri banyak kader Gerindra-Pks. Boleh kalah di nasional tapi tidak di Jabar,” kata dia.
(AS/LIN)