TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Aktivis Transparency Institute (TI) Tasikmalaya penuhi janjinya kembali menggelar aksi damai. Tuntutannya, Budi Budiman mundur dari jabatan Wali Kota karena sudah cacat hukum.
Massa aktivis TI mendatangi Kantor DPRD Kota Tasikmalaya di Jalan R.E. Martadinata Indihiang. Mereka telanjang dada sambil membawa spanduk berukuran besar dengan bertuliskan, ” Kami Dukung KPK Tangkap Budi Budiman.”
Hampir satu jam lamanya, mereka melakukan aksi di kantor wakil rakyat. Pengunjuk rasa berbaring di atas tanah diselimuti spanduk besar. Mulut mereka ditutup lakban. Sayangnya, tak seorang pun anggota dewan yang menemui mereka. Aksi mereka dilanjutkan di Kantor Balekota Tasikmalaya.
Koordinator Aksi, Ryan Septian mengatakan, aksi damai kemarin merupakan bentuk sorotan tajam terhadap status hukum Wali Kota Tasikmalaya yang sudah menyandang tersangka suap oleh KPK.
” Seperti aksi-aksi sebelumnya, aksi kemarin kita mendesak dan menuntut agar Budi Budiman segera mundur dari jabatan Wali Kota. Masyarakat Kota Tasikmalaya tidak sudi dan tidak rela bila dipimpin seorang pemimpin yang tersangkut hukum, tersangka suap KPK,” tegas Ryan.
Menurut dia, selain mendesak Budi Budiman mundur, aksi kemarin juga sebagai bentuk dukungan moril terhadap KPK agar segera menangkap dan menahan Budi Budiman.
” Kami mendukung penuh supaya KPK segera menangkap Budi Budiman dan memasukkan ke sel tahanan KPK,” sambung Ryan.
Dirinya juga meminta para wakil rakyat segera merespon aksi demo yang dilakukan para aktivis Tasikmalaya.
” Secepatnya Dewan turun tangan sebelum terjadi aksi demo besar-besaran. Gunakan hak interpelasi untuk memanggil Budi Budiman dan menjelaskan kondisi roda pemerintahan Kota Tasikmalaya akibat pemimpinnya tersangkut kasus suap,” pinta dia.
Selain itu, pihaknya meminta Mendagri menonaktifkan Budi Budiman dari jabatan Wali Kota Tasikmalaya.
” Kami mendesak Mendagri segera menonaktifkan Budi Budiman dari Wali Kota, supaya fokus menjalani proses hukumnya di KPK dan demi kondusivitas Kota Tasikmalaya ke depan,” pungkasnya.
(Seda/Bam’s)