TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Puluhan Aktivis Transparency Institute (TI) Tasikmalaya Jumat (26/7/2019) kemarin usai menggelar aksi teatrikal. Aksi tersebut sebagai bentuk desakan agar Budi Budiman mundur dari jabatan Wali Kota Tasikmalaya karena menjadi tersangka KPK.
Mereka melakukan aksi teatrikal sambil membacakan mantra dan menaburkan bunga di depan kantor Wali Kota, Jalan Letnan Harun, Kecaamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
Koordinator Aksi, Murtolib mengatakan, aksi tersebut sudah kesekian kalinya. Menurutnya, tidak ada tuntutan lain selain Budi Budiman segera mengundurkan diri dari jabatanya.
” Kita minta Pak Budi sadar, berpikir sehat dan berjiwa kesatria segera mundur dari jabatan Wali Kota Tasikmalaya,” kata Murtolib yang juga Sekretaris TI Tasikmalaya.
Status tersangka KPK kata dia, membuktikan kalau Budi Budiman mencoreng nama baik Kota Tasikmalaya serta sudah cacat hukum dan wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mundur dari jabatan Wali Kota.
” Kita semua tidak mau dipimpin oleh seorang pemimpin yang bermasalah, berurusan dengan hukum, berstatus tersangka,” tegasnya.
Dia menyebut, sejak Budiman menjadi tersangka, roda pemerintahan terlihat sudah tidak kondusif dan kaku. Bagaimana tidak, kinerja para ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terbebani psikologis karena pimpinannya tersandung masalah hukum.
” Sebagai tanggungjawab moril, sudah sepantasnya Pak Budi mundur dari jabatan Wali Kota. Dengan begitu, Kota Santri ini tidak tercederai oleh seorang pemimpin yang korupsi. Segera mundur agar lebih fokus dalam menjalani proses hukum di KPK,” pinta dia.
Pihaknya mengancam akan terus melakukan aksi demo ke kantor Balekota Tasikmalaya, sampai Budi Budiman mengundurkan diri atau ditahan KPK.
” Kita akan demo bersama aktivis lainnya dan masyarakat Kota Tasikmalaya dengan jumlah massa yang lebih banyak hingga Wali Kota lengser,” pungkasnya.
(Seda/Bam’s)